Ini Kisah Nyata, Tukang Parkir Dirikan Sekolah dan Perpustakaan Umum, Gratiskan Siswa Tak Mampu
Bagi alumnus dan mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, nama Bang Jack identik dengan kejujuran
Editor: Sugiyarto
Kenangan itulah yang membuat Jack ingin mendirikan TK dan TPA.
Ia berkehendak agar anak-anak yang mengenyam pendidikan di sekolah sekarang bisa lebih cerdas dan pintar.
Tidak bernasib seperti dirinya.
Ilmu soal pendidikan ia dapat dari beberapa mahasiswa Unpad.
Ia memang sering bertukar pikiran dan mendapat pelajaran berharga dari keakrabannya bergaul dengan mahasiswa yang berteman dekat di kampus.
"Walaupun saya putus sekolah, sejak jadi tukang parkir di Unpad saya banyak bergaul dengan mahasiswa. Saya belajar tentang pendidikan dari mereka. Maka saya sekarang bisa buat TK dan TPA ini," kata suami Yani Nopitasari ini.
Di TK dan TPA yang ia dirikan, muridnya sudah mencapai 180 orang.
Murid di TK berjumlah 60 orang, siswa TPA 120 orang.
Sebanyak 75 persen muridnya berasal dari keluarga pas-pasan.
Dia pun menggratiskan pendidikan bagi yang tidak mampu.
Pengajar TK sekarang berjumlah empat orang, termasuk istri Bang Jack.
Pendidik TPA berjumlah delapan orang yang merupakan murid mengajinya.
Sekolahnya itu sudah menerapkan kurikulum karena menginduk kepada Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Jawa Barat.
Adapun izin operasionalnya masih dalam proses.