Bule Australia Tewas di Hotel, Ditemukan Obat-obatan di Kamarnya
Warga Australia bernama Richard Alan Q’Brien (56) tewas di kamar Hotel Primera, Jalan Camplung Tanduk No. 9A Seminyak, Kuta.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Warga Australia bernama Richard Alan Q’Brien (56) tewas di kamar Hotel Primera, Jalan Camplung Tanduk No. 9A Seminyak, Kuta, Badung, Bali.
Ada dugaan bule ini tewas usai minum miras oplosan, namun Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Ario membantah dugaan korban tewas karena oplosan.
Sumber di kepolisian menyebutkan, korban tinggal di kamar nomor 551 hotel tersebut dengan seorang temannya bernama Daryle Steven Collins.
Sabtu malam kemarin, setelah menyaksikan rekannya muntah-muntah di kamar, Daryle menyambangi front office hotel meminta bantuan agar pihak hotel menghubungi dokter atau ambulans.
Mendengar informasi tersebut, karyawan hotel langsung menghubungi Bali Clinic Seminyak.
Sementara itu, seorang petugas keamanan dan bellboy hotel langsung memeriksa ke kamar. Sesampainya di kamar, mereka menyaksikan korban dalam keadaan tengadah di atas tempat tidur.
Berselang 15 menit kemudian, tim dari Bali Clinic tiba di lokasi dan melakukan pemeriksaan.
"Setelah melakukan pemeriksaan terhadap korban, Dokter Bali Clinic menyatakan kalau korban sudah meninggal dunia. Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Ada dugaan kalau korban tewas karena minum miras oplosan merk GIN dengan Schweppr, karena dia sempat muntah-muntah. Tapi penyebab pasti kematiannya masih diselidiki," bisik sumber kepolisian yang enggan disebutkan namanya, Minggu (20/11/2016).
Satu jam kemudian tim Inafis Polresta Denpasar tiba di hotel. Mereka menggelar olah TKP. Di dalam kamar ditemukan sejumlah obat-obatan milik korban. Jenazah korban langsung dievakuasi ke RSUP Sanglah, Denpasar.
Kanit Reskrim Polsek Kuta, Iptu Ario Seno Wimoko membantah dugaan korban meninggal lantaran baru saja menenggak miras oplosan.
Menurut Seno, di kamar korban ditemukan obat-obatan milik korban. Ia menduga korban meninggal disebabkan sakit yang dideritanya.
"Bukan, bukan karena minum oplosan. Menurut rekan korban yang tinggal sekamar dengan korban, dia punya sakit jantung," kata Ario Seno melalui pesan singkat.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah, dr Dudut Rustyadi, menyatakan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia sekitar 12 sampai 24 jam sebelum dilakukan pemeriksaan luar (PL).
Pada tubuh jenazah WN asal Australia tersebut juga tidak ditemukan luka-luka pada bagian tubuh maupun kepala.