Jembatan Ini Ambrol, Warga Harus Jalan Memutar Sejauh 7 Kilometer
Jembatan yang membelah sungai Pesanggrahan digunakan untuk akses warga baik untuk mengangkut hasil pertanian, sekolah dan juga rutinitas lain
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Puthut Dwi Putranto
TRIBUNNEWS.COM, GROBOGAN -Jembatan penghubung antar desa di wilayah Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah ambrol terseret derasnya arus sungai.
Jembatan sepanjang 30 meter dengan lebar 3 meter itu sebagian ambruk, setelah tiang penyangga tak kuat menahan arus sungai yang disusul tanah penahan jembatan juga longsor.
Selain menghubungkan beberapa desa di Kecamatan Karangrayung, jembatan yang berlokasi di Desa Karangsono ini juga menghubungkan ke wilayah Kecamatan Geyer.
Masyarakat setempat berharap segera diperbaiki karena jembatan membelah sungai Pesanggrahan itu akses warga mengangkut hasil pertanian, sekolah dan juga rutinitas lain.
Kini warga harus memutar hingga 7 kilometer untuk sampai tujuan.
"Jembatan berangsur ambrol sejak beberapa hari lalu. Hal ini karena hujan deras yang membuat sungai meluap hingga menggerus jembatan. Tanah penahan jembatan juga longsor," terang Jumadi warga Desa Karangsono kepada Tribun, Minggu (27/11/2016).
Dikatakannya, jembatan ini adalah satu-satunya akses warga antar desa.
"Saat kejadian tidak ada korban. Kami juga sudah menutup jembatan yang dibangun lima tahun lalu ini," katanya.
Camat Karangrayung, Hardimin, mengatakan, pihaknya sudah melaporkan ambrolnya jembatan itu kepada Pemkab Grobogan.
"Saya sudah laporkan ke Pemkab Grobogan, semoga saja segera ada perbaikan, karena jembatan ini sangat penting bagi masyarakat," kata Hardimin.