Anak yang Tewas Disiksa Kedua Orangtunya Hampir Setiap Hari Terdengar Menangis
"Kalau nangis mah hampir kedengeran setiap hari. Pintu rumahnya juga selalu nutup,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan TribunnnewsBogor.com, Damanhuri
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kontrakan tersangka pelaku penganiayan anak hingga tewas masih ramai dikunjungi warga sekitar, Senin (28/11/2016).
Hal tersebut dikarenakan rumah kontrakan kecil itu menjadi saksi bisu saat AA dan Istrinya SP menganiaya putranya, Yeol Ghi Nichiardo (3).
Rumah tersebut berlokasi di Kampung Momonot RT 2/11, Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Nuhayati (32) warga sekitar mengatakan, selama mengontrak lebih dari satu tahun di daerahnya, orangtua korban jarang sekali bersosialisasi dengan warga sekitar.
"Korban juga jarang banget main sama seperti anak-anak lain. Sekalinya keluar juga langsung disuruh masuk lagi ke dalam," kata dia.
Bahkan, wanita bertubuh sedikit gempal ini sempat melihat ketika korban digendong ayahnya dibawa ke rumah sakit, Rabu (23/11/2016) sekitar pukul 11.00 WIB.
"Saya taunya pas digendong saja sama bapaknya, dia juga diam aja enggak minta tolong ke tetangga disini," tuturnya.
Sementara itu, Rojak (41) warga lainnya mengatakan tidak mengenal dekat dengan pelaku yang merupakan ayah kandung korban.
"Orangnya jarang keluar rumah, pintunya juga nutup terus," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com pada Senin (28/11/2016)
Menurutnya, keluarga korban memang dikenal tertutup dan jarang sekali bersosialisasi dengan para tetangganya.
"Kalau nangis mah hampir kedengeran setiap hari. Pintu rumahnya juga selalu nutup," ungkapnya.
Sementara itu, korban diketahui meninggal dunia pada Kamis (24/11/2016) sekitar pukul 21.45 WIB di rumah sakit Sentra Medika Cibinong, Kabupaten Bogor.
Kemudian, polisi membawa jasad korban ke RS Polri Kramatjati di untuk dilakukan otopsi.
Setelah dilakukan otopsi, jasad korban langsung dimakamkan di tempat pemakan umum di sekitar kampung tersebut.