Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Museum Santet Surabaya dari Tali Pocong, Celana Antiperkosaan hingga Cara Menyantet Ada di Sini

Bagi yang ciut nyali, jangan coba-coba. Bisa bergidik melihat koleksi seram di museum ini.

Editor: Robertus Rimawan
zoom-in Museum Santet Surabaya dari Tali Pocong, Celana Antiperkosaan hingga Cara Menyantet Ada di Sini
Suryamalang/ Wiwit Purwanto
Museum Kesehatan dr. Adyatama, atau sering juga disebut Museum Santet, di Jalan Indrapura 17, Surabaya. Salah satu koleksinya adalah jailangkung magis ini. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Anda yang merasa bernyali boleh saja menantang keberanian dengan mengunjungi Museum Santet di Surabaya.

Namun bagi yang ciut nyali, jangan coba-coba. Bisa bergidik melihat koleksi seram di museum ini.

Begitu mengintip deretan koleksi di Museum Santet, Surabaya, Anda akan disuguhi pemandangan tali pocong, jelangkung hingga paku bengkok dan ijuk dari dalam tubuh manusia.

Di Museum Kesehatan dr. Adyatama, di Jalan Indrapura 17, Surabaya, Jawa Timur, ini juga menyimpan barang-barang perawatan kesehatan dari berbagai zaman serta benda-benda terkait supranatural.

Karena ada benda-benda supranatural yang tersimpan di dalam museum itulah, tak heran museum ini sering dijuluki museum santet.

Gedung museum ini sebenarnya adalah Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) dan Kebijakan Kesehatan, Departemen Kesehatan.

Di dalam komplek gedung Puslitbang itulah ada juga dua gedung yang dipergunakan sebagai bangunan untuk museum.

BERITA REKOMENDASI

Gedung pertama sebagai museum alat-alat kesehatan modern.

Sementara gedung kedua adalah peralatan dan sarana pengobatan dan kedokteran tradisional termasuk di dalamnya adalah santet.

Museum ini selesai dibangun pada tahun 2004 diresmikan oleh Dr. Ahmad Sujudi Menteri Kesehatan saat itu.

Awalnya museum ini dirintis oleh Dr dr Harijadi Soeparto DOR MSc , yang kemudian mengambil penamaan museum dari dr Adhyatma yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada tahun 1988 hingga 1993.

Dulunya rumah sakit kelamin


Gedung yang dipergunakan untuk museum ini juga pernah dipergunakan sebagai Rumah Sakit Kelamin. Atas kebijakan pemerintah berganti menjadi museum kesehatan.

Hal yang menarik pada museum ini adalah tersimpan rapi cara-cara pengobatan tradisional dan santet.

Halaman
123
Sumber: Surya Malang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas