Mau Menambatkan Perahu, Nelayan Ini Terseret Ombak Besar 15 Jam, Ini Nasibnya
Musahwi (55), nelayan asal Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, ditemukan tewas, di perairan desa Lapataman
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP - Musahwi (55), nelayan asal Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, ditemukan tewas, di perairan desa Lapataman, Kecamatan Dungkek, Sumenep, Selasa (6/12/2016).
Korban meninggal dunia setelah sebelumnya terseret arus ombak, sewaktu akan memindah posisi perahunya.
"Korban terseret ombak sehari sebelumnya, sewaktu hendak memindah tambat labuh perahu miliknya di pesisir Desa Legung Timur," ujar Kapolsek Batang-Batang, AKP Jaiman kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Sebelum kecelakaan terjadi kata Jaiman, korban bersama kedua anaknya yakni Abdurrahman (45) dan Hariyanto (25) hendak memindahkan lokasi tambat labuh perahunya dari pesisir Desa Legung Timur ke pelabuhan Bintaro, Kecamatan Dungkek, Sumenep, dengan alasan perahunya lebih aman dari terjangan ombak yang saat ini sedang angin kencang dan ombak besar.
"Ketiganya pun melepas jangkar dan tali pengikat perahu, untuk kemudian akan menuju pelabuhan Bintaro," sambung Jaiman.
Pada saat jangkar dan tali sudah dilepas, serta posisi perahu sudah agak ke tengah, korban berusaha menghidupkan mesin perahu.
Namun tiba-tiba ombak besar setinggi dua meter menghantam perahunya hingga oleng.
Ketiganya seketika melompat terjun ke laut menyelamatkan diri sambil berenang ke pinggir pantai.
"Dua anaknya, yakni Abdurrahman dan Hariyanto berhasil berenang ke pinggir pantai. Namun bapaknya menghilang dan diduga terbawa arus air laut yang sangat besar," jelasnya.
Sejak hilangnya korban Musahwi, kedua anaknya dan dibantu kerabat serta sejumlah nelayan sekitar berusaha mencari di sekitar perairan tersebut.
Namun hingga larut malam, korban tidak ditemukan. Sehingga pencarian dilanjutkan ke arah timur, hingga ke perairan Kecamatan Dungkek, karena arus air laut ke arah timur.
"Setelah sekitar 15 jam kami dari aparat kepolisian dengan pihak keluarganya menyusuri pinggir pantai Desa Legung hingga ke pinggir pantai Kecamatan Dungkek, akhirnya korban ditemukan," beber mantan Kasubag Humas Polres Sumenep ini.
Korban ditemukan terapung-apung dan sudah tidak bernyawa di perairan Desa Lapataman, Kecamatan Dungkek sekitar 15 kilometer dari lokasi kecelakaan di pesisir Desa Legung Timur, Kecamatan Batang-Batang.
Korban langsung dievakuasi dan sempat dibawa ke rumah sakit untuk menjalani visum et repertum dan selanjutnya jenasah diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan.
"Hasil pemeriksaan dokter, tidak ada tanda-tanda dugaan penganiayaan, tetapi murni kecelakaan laut, karena dugaan korban tak mampu berenang karena diterjang arus dan gelombang laut," pungkas Jaiman.