Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Memprihatinkan, 5 Anak SD di Samarinda Terjaring Razia Sedang Ngoplos Miras

postingan di media sosial yang memperlihatkan beberapa siswa sekolah dasar, bersama minuman keras jenis oplosan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Memprihatinkan, 5 Anak SD  di Samarinda Terjaring Razia Sedang Ngoplos Miras
tribunkaltim.co/Christoper D
Murid SD yang terjaring razia gabungan Kecamatan Samarinda Ulu dan Polsekta Samarinda Ulu, yang mendapati sejumlah botol bahan baku membuat miras oplosan, Kamis (8/12/2016). HO 

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Warga kota tepian (sebutan Samarinda) dibuat heboh dengan adanya postingan di media sosial yang memperlihatkan beberapa siswa sekolah dasar, bersama minuman keras jenis oplosan.

Setelah ditelusuri, ternyata siswa tersebut merupakan salah satu murid SD yang terdapat di jalan P Suryanata.

Terdapat lima siswa yang terjaring razia gabungan dari Kecamatan Samarinda Ulu, bersama kepolisian dari Polsekta Samarinda Ulu.

Awalnya razia tersebut menyasar anak-anak yang kerap menghirup lem, hal itu didapati dari laporan masyarakat, yang kerap mendapati anak-anak disekitar jalan tersebut menghirup lem.

Namun, petugas malah mendapati siswa, yang masih menggunakan seragam sekolah itu, dengan sejumlah minuman keras oplosan, dan rokok elektrik, tidak jauh dari SD murid tersebut.

"Sebelum kami panggil orangtua mereka, kami lakukan pembinaan terlebih dahulu kepada siswa tersebut."

Berita Rekomendasi

"Kami juga minta orangtua dan siswa itu untuk membuat surat pernyataan," ucap Plt Camat Samarinda Ulu, Yuyum Puspita Ningrum, kepada awak media, Kamis (8/12).

Selanjutnya, pihak kecamatan serta kepolisian akan melakukan razia dan pemberitahuan kepada para pedagang, untuk tidak menjual alkohol medis ke anak-anak dibawah umur, serta lem.

"Tangkapan ini memang diluar dugaan kami, dan selanjutnya kami akan peringatkan kepada pedagang untuk tidak menjual alkohol kepada anak dibawah umur, termasuk lem," ungkapnya.

"Orangtua harus lebih perahtian lagi, dan harus memperketat lagi pengawasannya. Mereka ini kan hanya korban, karena perjalanan mereka masih panjang, sangat sayang sekali kalau mereka putus sekolah hanya karena salah pergaulan," tutupnya. (*)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas