Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Tujuh Pasangan Selingkuh Dipergoki Berduaan di Kamar Penginapan Wilayah Klungkung

Ketujuh pasangan selingkuh ditemukan tengah berduaan dalam kamar di sejumlah penginapan yang ada di Desa Jumpai.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Tujuh Pasangan Selingkuh Dipergoki Berduaan di Kamar Penginapan Wilayah Klungkung
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Salah satu pasangan selingkuh ketika digerebek anggota Polres Klungkung, Jumat (9/12/2016). TRIBUN BALI/EKA MITA SUPUTRA 

Satu Wanita Ternyata PSK
Sementara itu Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya menggerebek Rotterdam Homestay di Jalan Nginden Intan Barat, Surabaya, Rabu (7/12/2016).

Tempat itu digerebek lantaran digunakan sebagai transaksi dan tempat prostitusi.

Dalam penggerebekan ini, dua orang diamankan dan ditetapkan sebagai tersangka, yakni Hariyono (20) asal Berau Kaltim sebagai manajer homestay dan Faris (20) seorang resepsionis asal Tuban.

Terbongkarnya tempat mesum itu bermula saat petugas kepolisian mendapatkan informasi dari masyarakat tentang adanya dugaan tempat layanan short time dengan kedok homestay.

Tempat itu ternyata dipakai sebagai tempat perbuatan mesum muda mudi.

"Kami menemukan pasangan muda mudi keluar masuk homestay itu (Rotterdam)," kata Wakasat Reskrim Kompol Bayu Indra Wiguno, Kamis (8/12/2016).

Atas temuan itu, polisi langsung masuk dan melakukan penggerebekan. Hasilnya, ternyata didapat tiga pasangan sedang melakukan persetubuhan layaknya pasangan suami istri.

Berita Rekomendasi

Pasangan tersebut diketahui sebagai pasangan bukan suami istri dan check in per 4 jam.

Tarif check in 4 jam cukup terjangkau, Rp 100 ribu dan Rp 200 ribu untuk full day.

Homestay ini tidak memberlakukan aturan ketat kepada tamu seperti memeriksa KTP atau data buku nikah bagi pasangan yang menginap.

Homestay yang sudah beroperasi selama tiga tahun dan dalam sehari bisa menerima 8-10 pasangan.

"Untuk tempatnya kami koordinasikan dengan Pemkot Surabayakarena tidak memiliki izin," jelas Bayu.

Setelah dilakukan pemeriksaan, ada satu dari tiga wanita yang ternyata seorang PSK. Wanita berinisial SC (20) itu merupakan PSK freelance.

"Saya hanya melayani tapi untuk pembayaran tempat atau kamar ya tamu saya. Saya memilih tempat itu karena keamannya terjamin. Saya biasanya memasang tarif Rp 400 ribu ke tamu untuk empat jam," aku SC.

Dari harga murah itulah, pekerja seks komersial yang sudah biasa dibooking memilih tempat mesum di homestay tersebut.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas