Orangtua Meratapi, Para Santri Penganiaya Teman Sendiri Malah Bergurau di Tahanan
Tangis seorang ibu hampir pecah melihat anaknya di antara 15 santri pondok bergurau di dalam sel. Mereka disangka menganiaya temannya hingga tewas.
Editor: Y Gustaman
Petugas Bapas dibantu pengacara akan mendampingi proses hukum anak-anak ini selama di pengadilan. Mereka mengupayakan vonis kepada mereka seringan mungkin.
Bantah Tak Perhatian
Pengasuh Ponpes AT membantah kurang memperhatikan perilaku para santri sampai menganiaya temannya sendiri hingga tewas.
"Sebenarnya sudah ada komunikasi dan pembinaan terhadap para santri ponpes," ujar YS saat ditemui Surya.co.id pada Rabu (14/12/2016).
Dalam pertemuan rutin setiap sebulan di acara muhadarah selalu pengasuh selalu menyampaikan berbagai macam pembinaan. Begitu juga di dalam proses belajar mengajar di kelas.
Agar mereka terkendali dan diawasi, ada ketua di setiap santri. "Ditambah tiga orang kakak kelas di masing-masing angkatan," YS menambahkan.
YS mengakui tidak setiap hari pengajar atau pembina mengontrol setiap santri di kamarnya masing-masing, termasuk di kamar nomor tiga, tempat AFS dianiaya.
Pembina ponpes tidak mengetahui ketika penganiayaan itu berlangsung, termasuk ketika para santri yang kini menjadi tersangka berupaya menginterograsi korban.
Disinggung belum adanya keluarga tersangka yang bertakziah ke rumah duka, YS mendapatkan informasi mereka menahan diri untuk tidak bertemu dulu dengan keluarga korban.
"Mungkin karena masih berduka, sehingga belum boleh ketemu," ia mengira-ngira. YS menambahkan pengasuh dan pembina ponpes sudah menemui keluarga saat mengantar jenazah.
AFS dituding mencuri uang dan hard disk milik temannya. Sebelum kejadian korban sempat berada di kamar santri sebelah barat ponpes, Minggu (11/12/2016) pukul 22.00 WIB.
Tak lama lampu kamar dipadamkan salah satu pelaku. Setelah itu para pelaku masuk ke kamar bermaksud menanyakan uang dan hard disk kepada korban.
Sambil menginterogasi, para pelaku sebanyak 16 santi menganiaya bergantian korban. "Ada juga yang menggunakan alat berupa papan," kata sumber Surya.
Korban dihajar habis-habisan hingga babak belur dan mengalami luka memar di seluruh tubuh. Korban lalu pamit ke kamar mandi untuk buang air kecil.