Santi Nekat Lompat dari Angkot saat Sang Sopir Mengancam akan Menyetubuhinya
Santi Panjaitan (30), warga Tanjungpiayu, Batam, nekat melompat dari angkutan umum di depan PJB, Sagulung, Jumat (16/12/2016) sore.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Santi Panjaitan (30), warga Tanjungpiayu, Batam, nekat melompat dari angkutan umum di depan PJB, Sagulung, Jumat (16/12/2016) sore.
Dia nekat melompat setelah sopir angkutan umum yang ditumpanginya tidak mau menurunkannya di Puskopkar Batuaji, yang menjadi tempat tujuannya.
Saat ditemui Tribun Batam (Tribunnews.com Network), Sabtu (17/12/2016), Santi menceritakan, awalnya dia naik angkutan umum dari halte Panbil menuju Puskopkar.
Dia ke Puskopkar dengan maksud untuk mengajari anak-anak sekolah Minggu menari sebagai persiapan Natal hari ini, Sabtu (17/12/2016).
"Kemarin, sekitar pukul 16.30 WIB, saya naik angkutan umum. Seingat saya warna biru. Saya duduk di belakang sopir. Di depan sopir ada tulisan si Dabutar. Saya naik dari Panbil," kata Santi.
Selama perjalanan dari Panbil menuju Batuaji, tidak ada penumpang lain di dalam mobil selain Santi.
"Di dalam mobil itu cuma saya saja sewanya, sopirnya memasang musik kencang sekali," tambahnya.
Setelah tiba di Puskopkar, yang menjadi tempat tujuannya, Santi minta turun, tetapi sopir angkutan yang belum diketahui namanya tersebut tidak menghiraukannya.
Sang sopir justru mengancan akan memperkosa Santi.
"Saya diancam. Kata sopirnya dia tidak mau menurunkan saya, dia mau memperkosa saya. Mobilnya kencang terus, saya sudah takut. Sampai di PJB, saya melompat dari mobil," kata Santi.
Akibatnya, Santi mengalami luka di tangan sebelah kiri.
"Setelah saya melompat mobilnya pergi terus dan putar balik di lampu merah Fanindo," kata Santi.
Santi menuturkan atas kejadian tersebut dia sangat trauma. Dia mengaku mengalami pegal di seluruh badannya.
"Saya sudah pergi ke tukang urut, karena badan sakit semua," kata Santi.