Gubernur Kalteng Siapkan Lahan Pertanian Organik Terbesar di Indonesia
Sugianto menjelaskan, lahan-lahan bermasalah selama ini menjadi beban bagi masyarakat Kalteng lantaran tidak digarap dengan serius.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran saat tengah menyiapkan lahan seluas 500 ribu hektar untuk dijadikan lahan pertanian organik terbesar di Indonesia.
Lahan yang disiapkan merupaka alih fungsi dari ratusan ribu hektar lahan bermasalah yang sebagian besar adalah warisan proyek sejuta hektar sawah di masa orde baru silam.
"Kalteng akan sediakan lahan 500 ribu hektar. Lahan bermasalah akan dialihkan sebagaian untuk peningkatan kesejahteraan. Jangan sampai, ada warga Kalimantan Tengah yang kelaparan,” Kata Sugianto dalam sambutannya di acara Pengukuhan Pengurus Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah di Istana Isen Mulang, Palangka Raya, Sabtu (17/12/2016) lalu.
Dalam acara itu, Sugianto menjelaskan, lahan-lahan bermasalah selama ini menjadi beban bagi masyarakat Kalteng lantaran tidak digarap dengan serius.
Ia yakin jika strategi memanfaatkan lahan bermasalah menjadi lahan pertanian organik memberi manfaat besar sekaligus menjadi langkah awal yang baik untuk menyelesaikan persoalan kesejahteraan masyarakat lokal.
Ia juga yakin Kalteng suatu saat bisa menjadi penghasil produk pertanian organik terbesar di Indonesia, apabila lahan pertanian tersebut digarap dengan serius dan didukung oleh teknologi serta inovasi yang tepat.
Rencana ini sendiri menurut Sugian mendapat respon positif dari pemerintah pusat.
"Menteri Pertanian bertamu ke Kapuas. Alhamdulillah, kita dapat dukungan 300 ribu hektar untuk pertanian organik. Di luar negeri, harga beras organik bisa Rp 93 ribu per kg,"ungkapnya.
"Bayangkan, kalau 2017 kita sudah berhasil ekspor. Ini akan jadi pertanian organik terbesar di Indonesia. Minggu depan ekskavator datang, saya minta dinas pertanian kerjasama dengan DAD. Agar, orang-orang Dayak juga menerima manfaat," lanjut Sugianto Sabran.