Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gara-gara Biliar Dua Keluarga Terlibat Bentrok Berdarah, Empat Luka Berat

Belasan petugas tampak sibuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dua rumah yang sudah dipasangi garis polisi.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Gara-gara Biliar Dua Keluarga Terlibat Bentrok Berdarah, Empat Luka Berat
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Korban perkelahian dua keluarga di banjar di Desa Selat, Klungkung, Selasa tengah malam (20/12/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARAPURA - Situasi di Desa Selat, Klungkung, masih terasa mencekam, Rabu (21/12/2016) pagi. Tetesan darah yang sudah mengering, tampak di sejumlah lokasi. Belasan petugas tampak sibuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dua rumah yang sudah dipasangi garis polisi.

Situasi menjadi mencekam setelah dua keluarga terlibat perkelahian berdarah, Selasa (20/12/2016) tengah malam. Dalam peristiwa bentrok tersebut, empat orang dari dua keluarga dilarikan ke IGD RSUD Klungkung karena mengalami luka-luka.

Bahkan seorang korban, Wayan Suka Ardana alias Wayan Roka (38), kemudian harus dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar setelah menderita luka yang parah akibat kena tebasan pedang. Ia mengalami luka parah di bagian kepala, tangan, dan punggung.

Kondisi Wayan Suka cukup kritis. Ia mendapat penanganan tim medis di ruang operasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUP Sanglah.

Seorang keluarga korban, Komang Merta, mengungkap peristiwa tragis yang menimpa saudara iparnya tersebut berawal dari adu mulut di sebuah lokasi biliar, yang berujung perkelahian antar-keluarga.

"Mesiat (berkelahi, red) gara-gara adu mulut. Ditebas sama pedang, luka parah di bagian kepala, tangan, sama punggungnya. Luka di bagian punggungnya parah. Sekarang dioperasi," ucap Komang Merta sedih.

Merta menuturkan, keluarganya sangat syok dan menyesalkan peristiwa tragis tersebut. Ia hanya berharap untuk kesembuhan korban saat ini.

BERITA TERKAIT

"Ya semoga bisa sembuh," ujarnya lirih.

Bogem Mentah

Perkelahian antar-keluarga ini melibatkan keluarga I Gusti Lanang Alit dan Nyoman Subiarta alias Mangku Sobia.

Kedua keluarga ini sama-sama warga Desa Selat, namun beda banjar. Gusti Lanang masuk Banjar Jeroan sedang Mangku Sobia merupakan anggota Banjar Tengah.

Berdasarkan informasi di lapangan, kejadian tersebut bermula ketika Gusti Agung Wiryana (26) bersama rekannya, Vijay Pranata (25), Dronat (30), dan Bitak Lunga (32), berkumpul di Balai Banjar Tengah, Desa Selat, untuk bermain biliar, Selasa sekitar pukul 20.00 Wita.

Wayan Suka tiba-tiba datang dengan memaki-maki serta menantang seluruh orang yang ada di lokasi biliard.

Ketika itu tidak ada satu pun orang yang menanggapi makian dari Wayan Suka, karena diduga saat itu dalam kondisi mabuk.

Halaman
123
Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas