Operasi Lilin Agung 2016, Titik Utama Pengamanan di Gereja dan Objek Vital Bali
Gubernur Bali Made Mangku Pastika pimpin apel gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2016 di Lapangan Monumen Bajra Sandi Renon, Denpasar.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ribuan personel gabungan dari Polda bali, TNI, Pecalang dan petugas keamanan lainnya berkumpul di Lapangan Monumen Bajra Sandi Renon, Denpasar, Bali, Kamis (22/12/2016).
Mereka mengikuti apel gelar pasukan Operasi Lilin Agung 2016 yang mulai dilakukan 10 hari ke depan.
Sekira 3.726 personel gabungan diterjunkan untuk pengamanan Hari Raya Natal tahun 2016 dan Perayaan Tahun Baru 2017 mendatang.
Gubernur Bali Made Mangku Pastika selaku Inspektur Upacara pada apel pagi tadi menyampaikan jika teror itu membuat orang takut.
"Dicarilah tempat orang takut dan banyak yang tahu kan ya. Tidak mungkin dia (teroris) ngebom tempat sepi tidak ada gunanya," tutur orang nomor satu di Bali kepada awak media.
Pastika menambahkan mau tidak mau konsekuensi logis Bali sebagai daerah wisata yang dikunjungi wisatawan dari seluruh dunia, pasti jadi target teror.
"Sering saya katakan posisi kita (Bali) itu, keamanan itu tidak jatuh dari langit. Keamanan itu harus diusahakan, dipelihara dengan baik. Tanpa itu, tidak bisa," tegas Pastika.
Operasi Lilin Agung 2016 dilakukan mulai tanggal 23 Desember 2016 hingga tanggal 2 Januari 2017. Titik utama pengamanan di Gereja-gereja yang melakukan misa Natal, dan objek-objek vital yang ada di Bali.(*)