Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uang Tak Layak Edar di Tanjung Selor Capai Rp 10 Miliar Per Bulan

Perilaku beberapa masyarakat yang kerap mencorat-coret uang kertas tidak saja sebatas mengurangi nilai estetika uang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Uang Tak Layak Edar di Tanjung Selor Capai Rp 10 Miliar Per Bulan
Tribun Kaltim/Muhammad Arfan
Pegawai Bank Kaltim Cabang Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara memperlihatkan beberapa lembar uang rupiah berdesain baru, Kamis (22/12/2016). TRIBUN KALTIM/MUHAMMAD ARFAN 

Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan

TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Perilaku beberapa masyarakat yang kerap mencorat-coret uang kertas tidak saja sebatas mengurangi nilai estetika uang.

Lebih dari itu, mencorat-coret uang dengan meninggalkan bekas yang sukar dihilangkan bisa dianggap kurang menghargai dan menghormati jasa pahlawan termasuk beragam keanekaragaman hayati dan kebudayaan Tanah Air di dalamnya.

"Momentum hadirnya uang berdesain baru bisa kita gunakan untuk mengubah perilaku beberapa orang yang biasa mencorat-coret uang. Mungkin masih banyak yang belum paham. Ini merupakan salah satu identitas bangsa. Uang perlu dijaga supaya tetap rapi dan bersih," kata Kepala Bank Kaltim Cabang Tanjung Selor, Ivan Kusnandar saat disambangi Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network), Kamis (22/12/2016).

Dalam kurun waktu Januari hingga November 2016, bank-bank di Tanjung Selor telah banyak menarik peredaran uang yang tidak layak edar.

Kriteria uang tidak layak edar seperti adanya noda, sobek, ada coretan balpoin dan sejenisnya, dan tampak lusuh.

Total uang tidal layak edar yang berhasil dirangkum mencapai Rp 5 sampai Rp 10 miliar per bulan. Dikalikan Januari-November bisa mencapai Rp 55 miliar atau bahkan Rp 110 miliar.

Berita Rekomendasi

"Itu sangat besar sekali," ujarnya.

Uang yang tidak layak edar bisa ditukarkan ke bank-bank. Bank akan mengganti dengan uang yang baru dengan nominal yang ditukarkan.

Sejauh ini, masih minim masyarakat yang mau melaporkan atau bahkan menukarkan hal semacam itu.

"Kami coba sosialisasi terus. Selain itu, kami coba tempatkan uang-uang yang baru di swalayan-swalayan," kata dia.

Uang tidak layak edar yang terkumpul setiap dua bulan sekali diserahkan ke Bank Indonesia untuk dimusnahkan.


"Mudah-mudahan dengan hadirnya uang baru ini, masyarakat semakin sadar pentingnya menjaga dan memelihara fisik uang supaya tetap layak edar," ujarnya. (Wil)

Sumber: Tribun Kaltim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas