Laporan Wartawan Tribun Jateng, Yayan Isro' Roziki

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Kepala SMAN 1 Mlonggo, Gunawan, siap bertangungjawab terkait pingsannya beberapa siswa didik di sekolah yang dihukum di bawah hujan deras pada Jumat (6/1) pagi. 

Menurut dia, semua yang dilakukannya punya maksud dan tujuan baik.

"Peristiwa ini sudah saya laporkan secara lisan kepada Dinas Pendidikan Provinsi. Sebagai pimpinan di sini, saya siap mempertanggungjawabkan semua," kata Gunawan ketika dikonfirmasi pada Sabtu (7/1/2017).

Apa yang terjadi saat itu tak seperti yang yang santer dikabarkan di media sosial. Apa yang dilakukan pihak sekolah semata dalam kerangka pendidikan karakter, tak lebih.

"Sebelum (peristiwa) ini‎, kami sudah ada kesepakatan, bahwa tiap Jumat, ada kegiatan bersih-bersih, semua siswa harus datang sebelum pukul 06.30 WIB," ujar dia.

Pagi itu, terdapat sekitar 50 siswa yang terlambat masuk. Sehingga, kala mereka datang ke sekolah, pintu gerbang sudah terkunci, sesuai kesepakatan yang ada.

"Saat itu, cuaca di sini masih dalam kondisi cerah, tak seperti yang banyak diberitakan‎," cerita dia.

Lantaran mereka telat, para siswa tak dapat langsung memasuki lingkungan sekolah dan tertahan di luar gerbang masuk.

Usai memimpin doa, sambung Gunawan, ia pun keluar gerbang menemui para siswa yang datang terlambat.

Demi menegakkan komitmen bersama, ia memerintahkan para siswa bersih-bersih di sekitar lingkungan sekolah, sebagai konsekuensi atas keterlambatan mereka.

"Saya ingin semua siswa mematuhi apa yang telah disepakati, melatih mereka bertanggungjawab. Pendidikan karakter itu sangat penting," urai Gunawan.

Ia sudah memberitahukan para siswa, bagi mereka yang sedang dalam kondisi kurang sehat, harap keluar dari barisan.

"‎Tapi tak ada yang keluar dari barisan. Selanjutnya, bersih-bersih pun dimulai. Baru beberapa saat kegiatan berlangsung, tiba-tiba hujan deras mengguyur. Langsung saya perintahkan bagi mereka yang tas, laptop, atau ponsel‎, untuk segera mengamankan barang bawannya," ia menambahkan.