Sekelompok Orang Berbaju Serba Putih Bawa Kayu, Pedang hingga Bendera
Suasana mencekam dirasakan oleh warga Kampung Tegalwaru, sekira pukul 02.00. Sekelompok orang berbaju serba putih mendatangi tempat itu.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Kantor Sekretariat Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), sebuah organisasi kemasyarakatan (ormas), di Desa Tegalwaru, Kecamtan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, ludes dibakar kelompok massa, Jumat (13/1/2017) dini hari.
Tak ada korban jiwa dalam insiden itu karena satu jam sebelumnya anggota GMBI diungsikan dari lokasi tersebut.
"Kami berempat langsung diamankan, termasuk istri ketua. Jadi saat diserbu dan dibakar kelompok penyerang, tempat itu sudah kosong," ujar seorang anggota GMBI yang menolak dipublikasikan identitasnya, di lokasi kejadian, kepada Tribunnewsbogor, Jumat (13/1/2017).
Baca: FPI: Tidak Ada Instruksi Melakukan Pembakaran Kantor Sekretariat GMBI
Penyerangan tidak hanya terhadap markas GMBI di Bogor, tetapi juga di Ciamis dan Tasikmalaya.
"Kita dikasih tahu polisi bakal ada penyerangan ke kantor kami, sekitar pukul 01.00 WIB atau satu jam sebelum penyerangan. Kami dijemput dan langsung diungsikan," katanya.
Suasana mencekam dirasakan oleh warga Kampung Tegalwaru, sekira pukul 02.00.
Menurut Badrun, warga setempat, sekelompok orang berbaju serba putih mendatangi tempat itu.
Rombongan yang mengendarai sepeda motor serta mobil bak terbuka itu menuju Sekretariat GMBI.
Menurut Badrun, massa yang datang membawa berbagai benda mulai dari kayu, pedang samurai, hingga bendera.
"Warga langsung keluar rumah, tapi nggak berani mendatangi ke sana (Kantor GMBI)," kata Badrun.
Dari kejauhan Badrun serta warga setempat menyaksikan aksi kelompok massa itu.
Menurut Badrun, Sekretariat GMBI memang sudah lama berada di kampung itu.
"Sudah dua tahun ada di sini, tapi tidak pernah bermasalah dengan warga sini," tutup Badrun.
Polisi menangkap 20 orang yang diduga terlibat dalam aksi penyerangan dan pembakaran tersebut.
Mereka mengaku sebagai anggota Front Pembela Islam (FPI) Kecamatan Ciampea, Bogor.
Petugas gabungan Polres Bogor dan Polsek Ciampea langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari lokasi tersebut, polisi membawa sejumlah barang antara lain kursi rusak, kayu, dan bambu.
Kanit Reskrim Polsek Ciampea, AKP Budi Utama mengatakan, barang bukti yang diamankan merupakan sisa-sisa pembakaran.
Kapolres Bogor, AKBP Andi M Dicky menjelaskan, aksi penyerangan dipicu isu bentrokan yang terjadi di Bandung setelah pemeriksaan terhadap Imam Besar FPI Rizieq Shihab di Mapolda Jabar, Kamis.
"Isu itu ditangkap oleh massa di Ciampea yang kemudian berkumpul dan melakukan pembakaran terhadap Sekretariat GMBI," kata Kpolres Bogor.
Menurut Kapolres, polisi sebenarnya sudah berupaya mencegah aksi anarkis kelompok penyerang.
"Namun massa begitu banyak," ujarnya.
Dipicu Isu Penusukan
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri, Brigjen Pol Rikwanto mengatakan polisi mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status 20 telah yang ditangkap.
"20 Orang itu masih diperiksa dan didalami, siapa berbuat apa. Setelah diperiksa selama 1x24 jam akan jelas bagaimana statusnya," ujar Rikwanto.
Ia mengingatkan anggota kedua ormas, GMBI dan FPI, untuk tidak mempercayai begitu saja informasi yang beredar di media sosial.
"Informasi di media sosial jangan ditelan mentah-mentah. Soal beredarnya informasi yang menyebut anggota FPI ditusuk dan diculik itu belum jelas kebenarannya. Kalau memang terjadi baiknya dilaporkan ke kepolisian terdekat untuk diproses hukum," tambahnya.
Brigjen Rikwanto menuturkan penyerangan terhadap kantor GMBI karena adanya informasi di media sosial yang menyebut ada anggota FPI yang kena tusuk serta diculik.
Menurut informasi itu, anggota FPI mendapat serangan di Bandung setelah mengawal Rizieq Shihab yang menjalani pemeriksaan di Polda Jabar.
"Informasi dari saksi di lokasi, pelakunya ada 150 orang. Yang sudah diamankan ada 20 orang. Soal kebenaran di media sosial ada anggota FPI yang ditusuk dan diculik, saya sudah konfirmasi ke Polda Jawa Barat, belum ada faktanya," ungkap Rikwanto.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus menyatakan penyerangan juga terjadi terhadap markas GMBI di Tasikmalaya dan Ciamis.
"Isunya ada anggota FPI bernama Syarief diadang dan dipukuli oleh GMBI, padahal nggak ada," katanya. (tribunnewsbogor/ter)