Penuturan Saksi Kunci Soal Dua Bule Pembunuh Polisi di Bali
Suryana mengaku melihat David menindih tubuh Aipda Wayan Sudarsa, sedangkan Sara Connor mencengkeram leher Wayan di pantai.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
![Penuturan Saksi Kunci Soal Dua Bule Pembunuh Polisi di Bali](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/rekontruksi-pembunuhan-aipda-i-wayan-sudarsana-di-bali_20160901_150827.jpg)
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Jaksa penuntut umum pimpinan AA Ngurah Jayalantara akhirnya menghadirkan Suryana, saksi kunci kasus pembunuhan Aipda Wayan Sudarsa.
Dalam persidangan terdakwa Sara O Connor di Ruang Sidang Cakra, Pengadilan Negeri Denpasar, Selasa (17/1/2017), Suryana mengurai kejadian pembunuhan Wayan yang juga anggota Polantas Polsel Kutabitu.
Inti dari keterangannya, Suryana mengaku melihat seorang berambut panjang (Sara, red) dan seorang lagi (David), serta korban berada di pantai.
David meninidih dan memegang kedua tangan Wayan. Sementara Sara berada di samping atau sejajar dengan korban dan tangannya mencengkeram leher korban.
"Saya tidak tahu apakah itu David dan Sara pada saat kejadian. Saya tahu hanya orang berambut panjang. Dan saya tahu itu David setelah Polisi mengatakan kepada saya. Juga korban itu Aipda Wayan Sudarsa," ucap Sunarya di muka persidangan.
Ia menegaskan tidak mengetahui pakaian yang dikenakan terdakwa Sara dan korban Wayan serta ceceran darah pada waktu kejadian.
Sunarya hanya mengetahui tangan Sara mencengkeram leher korban. Akan tetapi, ia tidak berani memastikan apakah itu mencekik atau hanya merangkul.
"Pertama saya mendatangi pantai dari pos, karena ada suara auman tapi tidak tahu siapa yang mengaum. Saya berada di pintu masuk. Kemudian, saya 15 menit dan akhirnya balik. Pada pukul 02.15 Wita saya tahu ada bule (David) mengibaskan pasir dari bajunya," cerita dia.
Pertama kali Sunarya mengetahui kejadian itu pukul 01.15 Wita. Sekitar 15 menit ia melihat dan kembali ke pos dan pukul 02.15 Wita Sunarya melihat David mengibaskan pasir.
Ia tidak melihat secara teliti bercak darah di tubuh David. Kemudian ia berpindah pos dan pukul 04.30 Wita ia dihubungi atasannya karena polisi mencarinya.
Dari pukul 04.30 Wita hingga pukul 07.00 Wita, Sunarya berada di lokasi pembunuhan hingga akhirnya dibawa ke kantor polisi.
"Di tempat kejadian perkara pada waktu ada polisi saya melihat HT (handy talky). Tubuh korban terlentang dan kaki kiri ada luka," jelas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.