Ketua RT Tak Kenal Nama Udin di Alamat Tujuan Paket Kiriman Ratusan Detonator dari Luwu
Petugas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menemukan paket kiriman berisi ratusan alat pemicu peledak (detonator) di terminal kargo
Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK- Petugas Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar menemukan paket kiriman berisi ratusan alat pemicu peledak (detonator) di terminal kargo yang hendak dikirim ke Pontianak, Kalimantan Barat pada Selasa (17/1/2017) sekitar pukul 15.33 WITA.
Paket berisi 100 detonator yang dikemas dalam 3 kardus terdeteksi saat melalui alat X Ray Regulatet Agen Angkasa Pura Logistik.
Detonator tersebut dikirim seseorang bernama Ayung dari Kabupaten Luwu, Sulsel yang ditujukan kepada seseorang bernama Udin di Jalan Husein Hamzah, No 6 Pal 5, Pontianak, Kalimantan Barat.
Tribunpontianak.co.id menelusuri alamat yang dimaksud. Sebuah rumah bercat putih dengan halaman depan dipenuhi rerumputan hijau dan terdapat nomor 6 tertulis di dinding depan rumah, memang sesuai dengan alamat yang dituju paket kiriman tersebut.
Ketua RT 02/ RW 03 Kelurahan Pal Lima, Pontianak Barat, Soleh Fasta (62) mengatakan, sepengetahuannya di rumah tersebut tidak ada yang bernama Udin, seperti yang tertulis dalam paket kiriman ratusan detonator dari Makasar.
"Ndak ada, rumah no 6 itu bukan Udin namanya. Itu rumahnya orangtua dari Asmawati. Kalau mau jelas langsung ke rumah itu saja, tanya sama pemilik rumah, orangnya ada kok. Setahu saya ndak ada yang namanya Udin di situ," ungkap Soleh saat ditemui tribunpontianak.co.id di kediamannya, Rabu (18/1/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.
Dijelaskan Soleh, rumah tersebut diketahuinya tidak dalam kondisi kosong. Karena rumah-rumah di sekitar rumah No 6 tersebut, juga merupakan keluarga dari pemilik rumah No 6.
"Rumah No 5, sebelahnya, belakangnya itu satu keluarga. Setahu saya ndak ada nama Udin kalau yang di alamat itu ya, ke sana saja langsung konfirmasi," jelasnya.
Soleh mengaku tak mengetahui pasti seluruh nama warga di RT yang dipimpinnya, terutama yang bernama Udin.
"Saya ndak hafal nama seluruh warga, apalagi yang baru-baru ini. Saya belum tahu ini, polisi atau TNI juga belum ada yang ke sini."
"Pergi ke rumah itu saja, jam segini orang di rumah itu ada, alamatnya betul tapi rumah itu bukan rumah dengan nama Udin," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan tribun, paket tersebut dikirim melalui jasa pengiriman barang Tiki di wilayah Belopa, Luwu.
Dari Luwu kemudian ke Tiki Jalan Boulevard Makassar lalu ke Cargo Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHAN)