Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perkuat Mental dan Karakter, Siswa SMK Negeri 1 Sukadana Salat Taubat Berjemaah

Seluruh siswa dan guru SMK Negeri 1 Sukadana melaksanakan salat Taubat dan Duha berjemaah di halaman sekolah, Jumat (10/2/2017).

Penulis: Tito Ramadhani
Editor: Y Gustaman
zoom-in Perkuat Mental dan Karakter, Siswa SMK Negeri 1 Sukadana Salat Taubat Berjemaah
Tribun Pontianak/Tito Ramadhani
Seluruh siswa dan guru SMK Negeri 1 Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, melaksanakan salat Taubat dan Duha berjemaah, dilanjutkan mendengarkan tausyiah, di halaman sekolah, Jumat (10/2/2017). TRIBUN PONTIANAK/TITO RAMADHANI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Seluruh siswa dan guru SMK Negeri 1 Sukadana melaksanakan salat Taubat dan Duha berjemaah di halaman sekolah, Jumat (10/2/2017).

Usai salat sunah berjemaah, mereka melanjutkan dengan mendengar tausyiah dari tokoh agama Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.

Kepala SMK Negeri 1 Sukadana, Tulus, mengungkapkan kegiatan keagamaan tersebut merupakan program dari sekolah untuk penguatan mental dan keimanan siswa-siswi.

Diharapkan kegiatan ini sebagai satu di antara upaya untuk mengurangi kenakalan-kenakalan yang lazimnya dilakukan siswa remaja.

"Kami tak akan berhenti melaksanakan kegiatan pembinaan mental serta karakter para siswa. Meski pada dasarnya, setiap hari telah dilakukan, tetapi hal itu tentulah belum mencukupi," ucap Tulus.

Dikatakan Tulus kegiatan keagamaan seperti di atas terus dilaksanakan dan dilanjutkan, meski hasilnya belum sempurna. Semua pihak diminta tetap harus berusaha untuk menjadi lebih baik.

Berita Rekomendasi

Gelaran salat Taubat dan Duha berjemaah diikuti tausiyah mengingat saat ini mulai marak para pelajar terlibat kenakalan dan mengarah pada tindak pidana.

Hampir 90 persen anak-anak yang terlibat pada pidana remaja satu di antaranya karena latar belakang keluarga yang kurang harmonis.

"Kalau hanya mengandalkan pendidikan di lingkungan sekolah saja, tentu tidaklah cukup. Karena waktu yang dipergunakan itu lebih banyak dihabiskan di luar sekoLah. Dengan kata lain, pengaruh dari lingkungan di luar sekolah itu lebih besar," ucap dia.

Tulus menerangkan, selain lingkungan keluarga dan sekolah, masih ada pula unsur lain yang mempengaruhi perilaku anak.

"Lingkungan pergaulan dengan teman-temannya bisa menjadi faktor juga. Persentasenya bisa mencapai 90 persen, pada dasarnya merupakan pengaruh yang lebih kuat," terang dia.

Pihak sekolah juga membangun komunikasi dengan orangtua siswa. Mereka kerap mengadakan sosialisasi serta pertemuan dengan para orangtua siswa dan komite sekolah rutin.

"Kami sampaikan kepada orangtua, selama di sekolah anak-anak menjadi tanggung jawab kami, dan selama berada di luar lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab orangtua, masyarakat, dan pihak-pihak yang terkait. Sehingga ini menjadi tanggung jawab kita bersama," urai dia.

Guna menyalurkan minat dan bakat siswa dan mengarahkan pada kegiatan positif pihak sekolah juga lebih menggiatkan program ekstrakurikuler untuk pembinaan karakter dan mental.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas