Warga Desa Songon Buat Keranda Jenazah Korban Longor
Seusai bajir longsor di Desa Sangon, Kintamani, Bali, warga bergotong-royong membuat keranda jenazah untuk para korban.
Penulis: I Made Ardhiangga
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Tujuh warga Desa Songan, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali, lima dewasa dan dua anak kecil, menjadi korban longsor.
Sehari usai peristiwa memilukan itu warga bergotong-royong membuat keranda jenazah panjang sekitar 2 meter dan lebar lebar 40 sentimeter.
Sebanyak tujuh jenazah ditempatkan sementara di sebuah tenda dan dijaga keluarga dekat, kerabat dan warga lainnya di jalan sekira tiga kilometer dari lokasi longsor.
Di lokasi evakuasi, Sabtu (11/2/2017), seorang kerabat dekat salah satu korban, Jro Wijaya, mengatakan pembuatan keranda terbilang sementara saja. Sebelum akhirnya warga akan menjalani ngaben.
"Ini kami tanam (kubur) dahulu. Sesuai kepercayaan adat Desa Songan harus dibuat keranda dulu untuk selanjutnya akan diaben," ucap Jro Wijaya kepada Tribun Bali.
Ia mejelaskan, untuk prosesi kremasi biasanya akan dilakukan pada bulan ketiga menurut kepercayaan Hindu Bali. Bisa jadi ini akan dilaksanakan tahun depan.
Saat ini pihaknya hanya melakukan penguburan sementara dengan keranda yang terbuat dari kayu triplek itu. "Sementara yang dua korban masih dirawat di Rumah Sakit Bangli," jelas dia.