Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hanya Bergaji Rp 200 Ribu Perbulan, Honorer di Sumut Tambah Resah Gara-gara Ini

Ketua Forum Guru Honorer Kota Medan Fahrul Lubis menuturkan banyak tenaga honorer yang bekerja di SMA dan SMK mengeluhkan keadaan yang dihadapi mereka

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Hanya Bergaji Rp 200 Ribu Perbulan, Honorer di Sumut Tambah Resah Gara-gara Ini
TRIBUN MEDAN / ABUL MUAMAR
ILUSTRASI - Diah, guru honorer yang mengajar di salah satu SD Negeri di Medan Sunggal, melakukan aksi tidur di jalan beberapa waktu lalu. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 11.047 orang guru dan non-guru berstatus honorer yang bekerja di SMA dan SMK di wilayah Sumatera Utara resah.

Mereka khawatir akan kelangsungan hidup karena gaji yang selama ini didapatkan tidak jelas adanya.

Sebab penghasilan yang sudah sangat kecil itu pun tidak disediakan Pemprov Sumatera Utara.

Ketua Forum Guru Honorer Kota Medan Fahrul Lubis menuturkan banyak tenaga honorer yang bekerja di SMA dan SMK mengeluhkan keadaan yang dihadapi mereka.

Namun tidak banyak yang berani bersuara lantang ke publik menyampaikan permasalahannya.

"Resah, cuma yang mau show-up. Nggak ada yang berani. Mereka cuma mau ngadu-ngadu sama kami. Siapa lah yang nggak resah, kalau terancam nggak digaji," ujar Fahrul Lubis saat berbincang dengan Tribun Medan di kantor Dinas Pendidikan Kota Medan, pekan lalu.

Irwansyah, seorang honorer yang bekerja di SMA 12 Medan, menuturkan sudah bekerja bertahun-tahun di sekolah tersebut.

BERITA REKOMENDASI

Selama itu, ia bersama rekan-rekan sesama honorer, beban pekerjaan tidaklah jauh berbeda daripada guru berstatus aparat sipil negara (ASN)/pegawai negeri sipil (PNS).

"Kerjaan saya merangkap kalau di sekolah malah. Sebagai teknisi dan juga sebagai pengajar," ujarnya.

"Selama ini gaji kami dari Komite Sekolah. Tetapi sekarang sudah ada surat edaran ke sekolah kami yang melarang adanya pungutan uang komite. Gaji kami juga tidak ditampung dalam APBD. Kalau begini nanti dari manalah gaji kami," ujar Irwansyah.

Guru Honorer di SMAN 1 Kota Medan Donny Febri Silaban menuturkan upah yang dia terima masih pas-pasan.

Untuk memenuhi kebutuhan hidup, ia harus mencari pekerjaan sampingan, yaitu dengan mengajar di tempat bimbingan belajar.

"Sekarang aja pas-pasan gajinya. Apalagi kalau enggak bergaji nanti. Kami kan punya kebutuhan. Saya minta pemerintah supaya mencari solusilah atas permasalahan ini, jangan dibiarkan kami seperti ini," ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Pendidikan Sumatera Utara, terdapat 11.047 honorer yang bekerja di SMA dan SMK, rincian pegawai honorer ini yaitu 8.130 tenaga pengajar dan 2.917 pegawai honorer non-pengajar.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas