Godaan Narkoba di Tahanan Mengerikan`
Pengendalian peredaran gelap narkoba dari balik jeruji rumah tahanan nyatanya bukan sebatas isapan jempol.
TRIBUNNEWS.COM, BALIKPAPAN - Pengendalian peredaran gelap narkoba dari balik jeruji rumah tahanan nyatanya bukan sebatas isapan jempol.
Bandar narkoba yang saat ini mendekam bukannya taubat, mereka justru tambah leluasa menjalankan bisnis haramnya.
Umumnya, pelaku menjalankan bisnis narkoba lewat komunikasi dengan dunia luar.
Penelusuran Tribun Kaltim, salah seorang tahanan kasus narkoba yang masih menjalani hukuman di sebuah Lembaga Pemasyarakatan di Kaltim bisa leluasa menerima panggilan telepon.
"Endak bisa dibilang sembunyi-sembunyi, sih. Yang jelas hampir semua napi punya kok (telepon seluler). Kalau ketahuan pas razia ya diambil," ujar tahanan yang namanya tidak mau dikorankan saat dihubungi Tribun melalui sambungan telepon.
Menurut dia, jual beli telepon seluler memang terjadi di Lapas. Kebutuhan alat komunikasi sangat penting bagi para narapidana.
Selain untuk mengetahui perkembangan di luar, juga sebagai hiburan. Tak jarang dijadikan alat komunikasi bisnis.
"Pintar-pintar kita aja. Banyak di sini caranya. Ada yang jual di sini. Teman di blok lain ada butuh uang dijual ponselnya. Kadang dari sipir, pokoknya di sini (lapas) semua serba uang. Mau enak hidup ya harus punya modal banyak," bebernya.
Modus lainnya bisa menggunkan sistem titip dari luar.
Bahkan hanya dengan merogoh kocek Rp 50 ribu ke sipir, telepon bisa sampai ke tangan pemesannya.
Biasanya melalui jalur besukan atau melalui barang titipan, seperti makanan. Nah, dalam bungkusan makanan yang dititip itu biasanya diselipkan barang pesanan, termasuk ponsel.
"Yang penting nggak razia aja. Kalau razia ya nyata habis. Makanya hampir semua di sini ya sekarang ponsel kecil aja yang harganya Rp 150 ribu. Jadi kalau razia kedapatan, nggak terlalu menyesal. Ada tiga kali sudah pakai HP canggih, eh kena razia. Sayang banget, sudah mahal soalnya," keluh tahanan yang sudah dua tahun mendekam di sel tersebut.
Ironisnya oknum pegawai Lapas turut andil masuknya barang-barang elektronik yang sebenarnya dilarang tersebut.
Praktik tersebut tak bisa ditampik lagi. Fakta mencengangkan lainnya ternyata aktivitas lalu lintas barang haram tersebut di Lapas pun cukup tinggi.