Uap Panas Misterius Terus Menyembur di Gunung Kidul, Warga Diminta Menjauhi Lokasi
Dalam uap tersebut terkandung gas karbon dioksida (CO2) sebesar 1 persen, sementara normalnya hanya sebesar 0,3 persen.
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNNEWS.COM, GUNUNG KIDUL - Uap panas yang menyembur muncul secara misterius di Dusun Kayen, Sampang, Gedangsari, Gunung Kidul, Jumat (17/2/2017).
Tim dari Badan Geologi, Balai Pengembangan dan Penelitian Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta mengambil sampel untuk memeriksa bahan yang terkandung dalam uap tersebut.
Camat Gedangsari, Muhammad Setyawan Indriyanto mengatakan, tim dari BPPTKG melakukan penelitian di titik keluarnya uap air di halaman pekarangan rumah milik Trisno Wiyono tersebut.
"Mereka mengambil sampel air dan uap air yang keluar dari pipa, untuk diteliti lebih lanjut," kata Setyawan, Jumat (17/2/2017).
Lanjut Setyawan, pihaknya sempat menduga uap panas tersebut berasal dari ground listrik dari dalam tanah.
Pasalnya, terdapat aliran listrik merambat di dinding dengan diuji menggunakan test pen. Namun setelah listrik dimatikan dari kabel induk, uap panas masih terus keluar dari dalam tanah.
"Kami pikir itu berasal dari ground listrik. Warga sudah cabut dan potong aliran listrik rumah dari induk jaringan, namun uap panas tersebut masih tetap keluar,"ucapnya.
Pengambilan sampel uap juga dilakukan dari Dinas Lingkungan Hidup Gunung Kidul. Sampel pun sempat dikirimkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul. Namun, dari pihak Dinkes tidak memiliki alat untuk mencari tahu kandungan.
"Kemarin sempat diambil sampel dari puskesmas tetapi laboratoriumnya belum bisa mendeteksi kandungan air tersebut, maka hari ini dari dinas lingkungan hidup,"katanya.
Dari pemeriksaan sampel dan analisa awal di lapangan oleh BPPTKG, dalam uap tersebut terkandung gas karbon dioksida (CO2) sebesar 1 persen, sementara normalnya hanya sebesar 0,3 persen.
Sementara, suhu udara di titik sumber 68 derajat celcius, dan 30 derajat celcius radius dua meter dari titik semburan uap.
"Imbauan bagi warga sementara radius dua meter masih aman untuk aktivitas, sementara di titik keluar gas dihimbau untuk dijauhi. Informasi resmi dan secara detil masih menunggu pemeriksaan laboratorium," ujar salah seorang peneliti BPPTKG Yogyakarta, Sri Sumarti, Jumat (17/2/2017).
Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gunung Kidul, Irawan Jatmiko, mengatakan, pihaknya memang mengambil sampel. Namun pihaknya belum mengetahui kandungan air dan uap yang keluar dari dalam tanah.
"Sampel uap dan air sedang kami kirimkan untuk diteliti di laboratorium," katanya.
Untuk diketahui, uap panas putih misterius muncul di pekarangan milik Trisno Wiyono di RT 2 RW 3 dusun Kayen, Sampang, kecamatan Gedangsari, Kabupaten Gunung Kidul, sejak Kamis (16/2) pagi sampai saat ini.(*)