Kursus Leak Gratis, Syaratnya Peserta Disumpah Amalkan Ilmu untuk Kebaikan
Ketua PHDI Kabupaten Bangli, I Nyoman Sukra, mengungkapkan warga yang ingin belajar ilmu pangleakan tidak dipungut biaya.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, Muhammad Fredey Mercury
TRIBUNNEWS.COM, BANGLI - Parisada Hindu Dharma Indonesia Bangli sedang mempersiapkan kursus ilmu pangleakan pascaseminar yang digelar beberapa hari lalu.
Selama proses persiapan tersebut, masyarakat yang ingin belajar ilmu leak dipersilakan datang ke kantor PHDI Bangli di Jalan Nusantara Nomor 61, Cempaga, Bangli, Bali.
Ketua PHDI Kabupaten Bangli, I Nyoman Sukra, mengungkapkan warga yang ingin belajar ilmu pangleakan tidak dipungut biaya.
Mereka cukup datang ke kantor PHDI Bangli untuk mendaftar dan meninggalkan identitas diri seperti nama, alamat dan nomor telepon. Syaratnya, peserta kursus akan disumpah agar ilmu yang mereka dapatkan diamalkan untuk kebaikan.
Baca: Benarkah Leak Dianggap Negatif? Baca Pemaparannya
"Ketika semua sudah siap, peserta akan kami telepon. Nantinya oleh praktisi, peseta akan disumpah untuk menggunakan ilmu yang diberikan hanya untuk kebaikan saja," ujar Sukra kepada Tribun Bali di kantor PHDI Bangli, Rabu (22/2/2017).
Ia mengatakan, bentuk kursus adalah praktik secara langsung. Untuk detailnya, kata dia hanya praktisi yang mengetahui mekanisme pembelajaran tersebut.
Sukra meminta kesiapan dari tiap-tiap peserta untuk berkomitmen agar ilmu yang diberikan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Ia berharap, peserta yang mendaftar tidak membludak.
"Mekanisme pembelajaran serta sarana apa saja yang diperlukan, hanya praktisi yang tahu. Jumlah praktisi yang dilibatkan juga banyak, karena praktisi-praktisi tersebut memiliki kelompok," ucap dia.
"Nantinya untuk hari-hari praktik tergantung dari kesiapan peserta, masalah tempat awalnya memang di sini (kantor PHDI Bangli, Red), namun untuk ke depannya tergantung dari praktisinya," sambung dia.
Ia menilai, masih banyak warga yang belum memahami maksud dari diadakannya seminar dan kursus pengelekan tersebut.
Sukra mengibaratkan, ilmu leak bak pisau yang bisa digunakan untuk membantu kehidupan manusia, bisa juga untuk menyakiti, bahkan membunuh.
"Leak itu sebuah ilmu. Pada dasarnya ilmu itu diturunkan oleh Tuhan kepada manusia. Tinggal manusianya mau memakai ilmu itu seperti apa. Ibaratkan pisau, kalau dipakai melukai, pasti negatif. Namun kalau dipakai hal yangh membantu aktifitas manusia, pasti positif," tutur Sukra.
Sukra menyerahkan sepenuhnya kepada masyarakat ihwal ilmu pangeleakan. Ia tidak ingin memaksa orang untuk percaya.
"Tujuan dari pembelajaran ini sudah jelas, yaitu untuk membuang stigma tentang leak, serta melestarikan budaya Bali dengan cara lebih mendekatkan diri kepada Tuhan," ia menegaskan.