Pengamanan Raja Salman dan Rombongan Besar Berlibur ke Bali Masih Dibahas
Selama kunjungan ke Bali, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud beserta rombongan besar akan medapat pengawalan ekstra ketat VVIP.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Dewa Made Satya Parama
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Selama kunjungan ke Bali, Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud beserta rombongan besar akan medapat pengawalan ekstra ketat VVIP.
Kabid Humas Polda Bali, AKBP Hengky Widjaja, belum bisa menjelaskan secara detail terkait pengamanan Raja Salman dan rombongan selama di Pulau Dewata.
"Tentunya akan dikawal dengan ketat, ini kelasnya VVIP, sekelas presiden. Kami masih membahas soal pengamanannya bersama institusi terkait," Hengky menjelaskan.
Hal serupa disampaikan Komandan Korem Wirasatya 163, Kolonel Inf I Nyoman Cantiasa. Ia memastikan pengamanan orang nomor 1 di Arab Saudi ini dalam pembahasan.
Dikatakan Cantiasa, sebelum mengawal Raja Arab Saudi, Korem 163/Wira Satya terlebih dahulu fokus dalam mengawal kedatangan Presiden RI Joko Widodo dan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla.
"Untuk pengamanan kedatangan Raja Arab Saudi sedang dibahas. Kami tengah fokus pada pengamanan Presiden dan Wakil Presiden RI," jelas dia.
Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan Presiden Jokowi kedatangan tamu kenegaraan pada 1 Maret 2017, yakni Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Sesuai rencana, Raja Salman akan membawa rombongan besar, kurang lebih mencapai 1.500 orang, termasuk 10 menteri dan 25 pangeran.
"Ini adalah kunjungan yang sangat bersejarah bagi kita karena kunjungan Raja Arab Saudi terakhir ke Indonesia yaitu pada tahun 1970. Jadi 47 tahun yang lalu dan kunjungan ini akan membawa rombongan terbesar," ujar Pramono di kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Selasa (21/2/2017).
Sesuai jadwal, agenda kenegaraan akan berlangsung dari tanggal 1 Maret hingga 3 Maret 2017. "Tanggal 4 sama dengan 9 beliau akan ada di Bali untuk beristirahat," tutur Pramono.
Ada sejumlah kerja sama yang akan dilakukan, di antaranya mengenai kerja sama investasi Arab Saudi melalui perusahaan tambang negara Saudi, yakni Aramco, dengan nilai sebesar 6 miliar dolar AS di Indonesia.
Selain itu ada proyek lain yang akan ditandatangani dengan nilai kurang lebih sebesar 1 miliar dolar AS dan proyek-proyek lainnya.
"Tadi Bapak Presiden mengharapkan bahwa investasi Arab Saudi ini di Indonesia secara keseluruhan diharapkan sampai senilai 25 miliar dolar AS," tutur Pramono.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.