Maruarar Sirait: Perbedaan Politik Jangan Ganggu Stabilitas Ekonomi
Berbagai kegiatan dilaksanakan. Antara lain jalan santai yang dimulai dari Lapangan Karangpawitan dan berakhir di GOR Panatayudha.
Editor: Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, KARAWANG- Dalam rangka Memperingati hari ulang Taruna Merah Putih (TMP) ke-9, DPP Taruna Merah Putih (TMP) menggelar kirab budaya dan TMP Youth Fest Pancasila Rumah Kita di Karawang, Jawa Barat, Minggu (26/2/2017) kemarin. Kegiatan tersebut diikuti oleh 10.000 kader dan simpatisan TMP.
Berbagai kegiatan dilaksanakan. Antara lain jalan santai yang dimulai dari Lapangan Karangpawitan dan berakhir di GOR Panatayudha.
Puluhan ribu massa tumpah ruah memadati Jalan Proklamasi Kota Karawang. Dan mengular hingga sejauh 2 KM.
Acara dibuka langsung Ketua Umum DPP TMP Maruarar Sirait dan Bupati Kabupaten Karawang Cellica Nurrachdiana.
Acara tersebut dimeriahkan oleh pelajar dan komunitas seni yang ada di Kabupaten Karawang. Diantaranya marching band dari MTS Ghoyatul Jihad, Pencak Silat dari Perguruan Purwa Kencana Karawang, Tari Jaipong dari sanggar Sundapura.
Kemudian Reog Ponorogo dari sanggar Singo Bilowo, Barongsai, Sesingaan. Acara juga dimeriahkan Kaloborasi musisi karawang yang terdiri dari 10 drumer dan 10 gitaris.
Acara ini juga melibatkan pedagang kaki lima makanan khas kabupaten Karawang dengan memberikan booth gratis. Antara lain mie ayam, nasi pecel, sate marangi dan lain. Serta booth untuk komunitas.
Dalam sambutannnya Maruarar mengatakan bahwa sebagai negara demokrasi, masyarakat Indonesia harus menjujung tinggi semangat perbedaan. Khusnya perbedaan pada pilihan Politik.
Maruarar berpesan kepada seluruh peserta kirab budaya untuk menjaga dan mengawal nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Selah satu menerima perbedaan dan menjaga persatuan.
Baginya, perbedaan pilihan pada kontestasi pilpres dan pilkada jangan mempecah belah dan mengganggu stabilitas nasional. Pasalnya jika ini terjadi maka akan mengganggu stabilitas ekonomi. Dan yang akan menjadi korban adalah rakyat kecil.
"Kita harus mencontoh Pak Jokowi dan Pak Probowo yang tahu kapan waktunya berkompetisi dan tau kapan waktunya bersatu. Jika ini bisa ditularkan maka stabiltas nasional akan terwujud," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan jika ada perbedaan pandangan, pemerintahan Jokowi-JK membuka ruang kritik. Namun kritik harus disampaikan secara baik dan benar.
"Selama ini Pak Jokowi tidak pernah melarang masyarakat untuk melakukan aksi unjuk rasa. Ini bukti pak Jokowi pemimpin yang mau mendengar aspirasi rakyat," tambahnya.
Menurut Ara berdasarkan survei Presiden Jokowi adalah pemimpin yang dicintai oleh rakyat dan para pembantunya. "Pak Jokowi didukung rakyat, TNI dan polri. TMP juga mendukung pemerintan Jokowi hingga selesai 5 tahun," imbuhnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.