Anggota DPRD Kota Medan Selamatkan Bocah Tiga Tahun saat Rumah Orangtuanya Digerebek
Bocah itu berjalan ke ruang tamu dan dapur seperti kebingungan sehingga Ratna langsung memegang dan memeluk anak tersebut.
Penulis: Jefri Susetio
Editor: Dewi Agustina
M, bocah tiga tahun itu menolak digendong keluar rumah, sehingga Ratna berulangkali membujuk.
Bocah laki-laki tersebut mulai tenang saat ditawarkan bermain mobil-mobilan. Kemudian bocah itu mulai tenang dalam gendongan Ratna.
"Saya berulangkali bujuk, dan bilang sini sama mami. Anak-anak di sekitar sana panggil saya mami. Tadinya dia enggak mau, tapi terus saja bujuk, saya bilang di rumah ada mobil-mobilan," ujar Ratna menirukan bujuk bocah itu.
Sedangkan, perawat yang berada di rumah menangis dihadapan petugas BNN, beberapa tukang bangunan juga disarankan berhenti bekerja. Seluruh orang yang berada di seputaran rumah diinterogasi personel BNN.
"Saya enggak kenal sama baby sitternya karena tidak pernah berbaur dengan kami, tetangga sekitar. Saya ke sana ditemani suami, semua orang yang di dalam rumah tiarap sedangkan petugas melakukan pengeledahan rumah. Keras sekali suara tangisnya, kasihan kali masih anak-anak," ujarnya.
Menurutnya, bocah itu mengalami trauma karena melihat proses penggerebekan, apalagi dalam penggerebekan tidak mungkin personel BNN berbicara pelan.
Bahkan, Ratna sedih karena berpikir M tidak akan berjumpa dengan orangtuanya.
"Tapi bersyukurlah enggak lama menangisnya setelah saya berikan mobil-mobilan mulai diam. Kebetulan di kedai (restoran) anak saya punya mobil-mobilan, kemudian saya ajak main-main sambil ketawa, dan saya kasih minum dan jajanan keripik," katanya.
Ia menceritakan, tiap hari, Habibi, personel Polisi Militer Kodam Bukit Barisan sekaligus terduga bandar narkoba kerap membawa anaknya bermain di restoran miliknya.
Baca: Sopir Tiga Pangeran Keponakan Raja Abdullah: Orangnya Ganteng-ganteng Brewokan
Karena itu, ia merasa tidak tega membiarkan bocah itu melihat penggerebekan.
Namun tidak lama berada di restoran keluarga Habibi langsung menjemput, sedangkan mantan istri Habibi datang setelah penggerebekan. Menurut keterangan tetangga, mantan istri Habibi tinggal di Kota Binjai.
"Kasihan anak-anak, kalau anak-anak ini bagaimana ya. Penggerebekan itu, banyak dilihat masyarakat. Tapi para tersangka tidak ada diperlakukan secara kasar. Kalau Habibi, tidak di rumah waktu penggerebekan karena sedang tugas," ujarnya.
Dia merasa terkejut karena selama beberapa tahun bertetangga, Habibi tidak pernah berperilaku aneh ataupun membuat onar. Apalagi banyak masyarakat mengenal Habibi sebagai sosok warga yang ramah dan mudah bergaul.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.