Laporan Wartawan Surya Fatkul Alamy

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Candra Andriyanto (25), asal Ngadiluwih, Kandat Kabupaten Kediri harus mendekam di sel tahanan Polsek Wiyung.

Dia harus berurusan dengan polisi lantaran menyikat hanphone (HP) di sebuah rumah di Jl Wiyung Surabaya.

Modus ya g dipakai tersangka yang tinggal di rumah kos Jl Bumiarjo Surabaya, berangkat ngamen bersama temannya, GDL (DPO) dengan tujuan wilayah Wiyung.

Saat ngamen di salah satu rumah di Jl Wiyung, Candra dan GDL menyanyikan sebuah lagu dan diberi imbalan uang sebesar Rp 2.000.

Bukannya pergi, tersangka Candra melihat sebuah HP Samsung yang terletak di meja teras depan kamar.

“Tersangka Candra langsung menyikat HP dan pergi," kata AKP Sugimin, Kanit Reskrim Polsek Wiyung Surabaya, Jumat (3/3/2017).

Ternyata, aksi tersangka Candra diketahui pemilik HP dan langsung meneriaki maling-maling terhadap kedua maling yang pura-pura ngamen.

Teriakan tersebut mengundang perhatian warga dan langsung mengejar keduanya.

Candra bisa tertangkap dan dihajar massa, sessngkan GDL kabur dari kejaran warga.

“Kebetulan ada anggota Reskrim yang berpatroli, sehingga pelaku bisa diamankan dan diselamatkan dari amukan warga yang emosi," tuturan Sugimin.

Dari tangan tersangka, polisi menyita barang bukti berupa, HP merk Samsung dan satu buah gitar.

Polisi menjerat tersangka pasal 363 KUHP dengan ancaman hukuman penjara selama 7 Tahun.

Tersangka Candra mengaku, baru mencuri sekali.

Ia melakukan pencurian karena sedang membutuhkan uang untuk hidup di Surabaya.

"Baru sekali ini mencuri, saya terpaksa karena tidak punya uang," ucap  Candra. fat