Di Mes L Banjarbaru yang Kosong Itu, Kerap Terdengar Bunyi Piano dan Bule Berpesta
Tadinya adalah tempat tinggal bagi para staf dan insinyur Uni Soviet yang saat itu bekerja untuk Proyek Besi Baja Kalimantan.
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Banjarmasin Nia Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Secara umum, bangunan Mes L ini suram dan hanya cocok dijadikan tempat ajang uji nyali.
Informasi terhimpun, dulunya, bangunan ini diterangi oleh cahaya terang dan diramaikan oleh musik serta denting gelas pesta.
Pada masanya, Mes L bangunan yang paling berkelas.
Di tahun 1963, dindingnya dicat mengkilap dan setiap ruangannya dihiasi seni instalasi berkelas.
Musik yang mengalun dari denting piano serta petikan tali gitar, pesta biasa digelar oleh para ekspatriat Eropa Timur.
Ya, Mes L dikenal wisma milik para pekerja industri Rusia saat masa keemasan hubungan Indonesia dan Uni Soviet.
Tadinya adalah tempat tinggal bagi para staf dan insinyur Uni Soviet yang saat itu bekerja untuk Proyek Besi Baja Kalimantan.
Proyek industri ini menandai kerjasama bilateral Indonesia dengan negara Eropa Timur itu di bidang ekonomi.
Seiring waktu, para ekspatriat Uni Soviet terburu-buru meninggalkan Banjarbaru.
Rencana pendirian pabrik besi baja di Kalimantan Selatan menguap begitu saja dan terbengkalai, hingga kini.
"Mes L ini bagi banjarbaru memiliki nilai sejarah. Sekitar tahun 50an, tempat orang Rusia. Ada konflik politik sekitar tahun 65an, mereka pada pulang. Pernah dijadikan lokasi ajang uji nyali, " ucap Wali Kota Banjarbaru Nadjmi Adhani.