Taruna Akpelni Semarang Angkatan 46 Sempat Kejang Sebelum Meninggal
Sejumlah petugas memandikan jenazah Ofni Ibori (26) Taruna Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni) Semarang, di kamar mayat
Editor: Sugiyarto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Sejumlah petugas memandikan jenazah Ofni Ibori (26) Taruna Akademi Pelayaran Niaga Indonesia (Akpelni) Semarang, di kamar mayat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi, Jumat (17/3/2017) malam.
Di sisi teras kamar mayat, tampak puluhan orang kerabat berkumpul. Suasana begitu tenang. Sebagian orang terlihat berdoa.
"Kami turut bersedih. Satu saudara telah dipanggil Tuhan," ujar pengurus Komunitas Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Papua Semarang (Hipmapas), Pontius Kogoya (26).
Pontius mulanya mendapat kabar alumni Sekolah Tinggi Theologi Baptis Indonesia (STBI) Semarang, pukul 15.30 WIB. Infonya, ada anak Papua sakit, pingsan di Jalan Pamularsih nomor 26.
"Kami berempat datang ke lokasi, tetapi Ofni sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhakti Wira Tamtama oleh warga setempat. Ofni sempat kejang-kejang," imbuhnya.
Dalam perjalanan, Ofni pun menghembuskan nafas terakhir. Tidak diketahui secara pasti penyebab kematian Taruna Akpelni angkatan 46 itu.
Sementara itu, para anggota Hipmapas tak mengijinkan jenazah Ofni diautopsi. Keputusan itu, menurut Pontius, berdasarkan pernyataan keluarga Ofni di Papua Barat.
Dalam kesempatan serupa, Pembantu Direktur 3 Bidang Ketarunaan Akpelni, Bambang Pitono pula mengungkapkan rasa belasungkawa.
"Ofni anak yang cerdas, disiplin, namun tertutup. Dia jurusan Nautika. Bulan Mei 2017 besok waktu ujian terakhirnya, sebelum lulus," kata Bambang.
Berdasar data dari petugas kamar mayat, tak ditemukan bekas penganiayaan di tubuh Ofni.