Bermodal Karet Kondom, Komplotan Penjual Burung Beo Palsu Ini Tipu Ratusan Orang
"Tersangka Gunadi sebagai peniup bunyi burung Beo dengan mulut. Sedangkan Zusdi berperan sebagai pembawa burung dan menerima uang transaksi pembelian"
Penulis: Fatkul Alamy
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Ada-ada saja yang dilakukan Gunadi (37) dan komplotannya untuk menipu orang.
Pria asal Tempel Sukorejo, Surabaya, ini dengan hanya berbekal karet kondom dan aluminium yang dimodifikasi lalu dia tiup di dalam mulut menggunakan bagian atas lidah, sukses menipu ratusan orang yang membeli burung beo palsu dengan siulan palsu darinya.
Memang, suara yang dihasilkan dari mulkut Gunadi mirip suara burung beo.
Begitu korban yang jadi sasaran datang untuk membeli, Gunadi dan kawan-kawan mengeluarkan burung beker yang tampilannya mirip burung beo dari dalam tasnya.
Di hadapan pembeli, Gunadi terus meniup karet kondom bikinannya dari dalam mulut dan keluarlah suara siulan burung beo. Tujuannya tentu saja untuk meyakinkan calon pembeli.
"Saya beli burung beker Rp 175 ribu, saya jual paling murah Rp 2,5 juta. Pernah ada yang membeli Rp 4 juta," aku Gnadi di Mapolsek Gayungan, Minggu (26/3/2017).
Gunadi membaku, biasanya dirinya berama enam temannya beraksi di Cito Plasa dan Terminal Bungurasih. Komlotan ini sudah beraksi sejak 2014 silam.
"Saya tidak ingat pasti berapa burung beker yang sudah terjual, ya mungkin 100 lebih. Saya tidak sendirian," tutur Gunadi.
Aksi tipu-tipu komplotan ini pun terbongkar. Bermula dari penangkapan Zusdi Andreansyah (39), asal Girilaya Surabaya, di Cito Plasa. Tidak lama kemudian, Gunadi ditangkap di rumahnya.
"Kedua pelaku kami tangkap atas laporan korban MK, warga Jatipurwo, Kendal, Jawa Tengah," terang Kapolsek Gayungan, Kompol Esti S Oetami.
Esti menuturkan, komplotan ini menyasar orang luar kota yang berburu burung beo di Surabaya. Modusnya, mereka, para pelaku berkenalan terlebih dulu untuk memastikan dari mana asal korban.
Setelah kenal, mereka beraksi dengan peran masing masing menawarkan burung beker yang mirip burung beo.
"Tersangka Gunadi sebagai peniup bunyi burung Beo dengan mulut. Sedangkan Zusdi berperan sebagai pembawa burung dan menerima uang transaksi pembelian," terang Esti. f