10 KK Korban Longsor di Ponorogo Pilih Relokasi Mandiri, Lainnya Pilih Tanah Pemerintah
Sebanyak 32 rumah terdampak longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, akan direlokasi pemerintah setempat.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Surya, Rahadian Bagus
TRIBUNNEWS.COM, PONOROGO - Sebanyak 32 rumah terdampak longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, akan direlokasi pemerintah setempat.
"Total rumah yang ada di sekitar sini 32, sudah diminta relokasi dan mereka setuju," kata Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni saat ditemui di lokasi, Selasa (4/4/2017).
Dikatakannya, relokasi yang dipilih adalah relokasi mandiri. Hal itu, kata Ipong, merupakan usulan dari warga yang rumahnya terdampak bencana longsor.
"Pak kami enggak mau dikumpulkan jadi satu. Kami maunya mendirikan di tanah tegalan masing-masing," kata Ipong menirukan ucapan para keluarga korban.
Dikatakan Ipong, rupanya selain memiliki lahan dan rumah di lokasi bencana longsor, warga terdampak juga memiliki lahan lain di Desa Banaran yang jauh dari lokasi longsor.
Sementara bagi yang tidak memiliki lahan, akan disiapkan oleh pemerintah masih di sekitar Dukuh Krajan, Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo.
Pemkab Ponorogo sudah menentukan tempat relokasi dan sekarang tim dari UGM sedang mengkaji dan meneliti apakah lokasi relokasi pilihan warga dan pemerintah aman dari bencana longsor.
Dari 32 rumah yang terdampak itu dihuni 134 jiwa. Dari jumalah itu sebanyak 20 KK memilih untuk relokasi mandiri dan sisanya yang tidak memiliki lahan akan disiapkan pemerintah.
"Kami bangunkan rumah sampai jadi dengan atas nama pribadi. Jadi ini murni hibah," Ipong menambahkan.