Prosesi Tablo di Gereja Katedral Diwarnai Isak Tangis Jemaat
Yesus yang tak berdaya ditendangi hingga tersungkur dan diteriaki oleh Farisi dengan sebutan pengkhianat
Penulis: Array Anarcho
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Erangan dan teriakan menggema di dalam Gereja Katedral Jalan Pemuda Medan, ketika sejumlah tentara Romawi mencambuk Yesus yang dipaksa membopong salib.
Yesus yang tak berdaya ditendangi hingga tersungkur dan diteriaki oleh Farisi dengan sebutan pengkhianat.
Meski tubuhnya terluka parah, Yesus yang hanya mengenakan kain putih di tubuhnya terus disiksa. Ia berkali-kali dicambuk oleh tentara Romawi dan Farisi yang memimpin penyaliban Yesus.
"Salib dia, dia itu adalah pengkhianat," teriak para jemaat dalam prosesi Tablo Jalan Salib, Jumat (14/4/2017).
Saat Yesus disalib, para jemaat yang ikut dalam prosesi ini menangis sesenggukan. Salah satu jemaat yang kebetulan berada di dekat pintu masuk gereja tampak terisak-isak.
"Ini adalah perjuangan juru selamat untuk umat manusia. Beginilah gambaran kekejian manusia yang sesungguhnya," kata seorang wanita bermarga Simanjuntak, yang ikut dalam perayaan Jumat Agung.
Wanita berkebaya ungu ini mengatakan, meskipun Yesus disalib, namun ia tetap mendoakan umat manusia yang menzaliminya. Inilah bentuk kemuliaan Yesus terhadap umat manusia. (Ray/tribun-medan.com)