Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pelaku Pelemparan di Gereja Jago Pernah Dua Kali Gangguan Jiwa

Informasi ini diperoleh dari keterangan lima orang saksi dari pihak keluarga dan tetangga

Editor: Wahid Nurdin
zoom-in Pelaku Pelemparan di Gereja Jago Pernah Dua Kali Gangguan Jiwa
Kompas.com/ Syahrul Munir
Gofarudin (37) warga Bergas Lor RT 6 RW, Kabupaten Semarang diduga pelaku ledakan di Gereja Katolik Santo Yusup di Jalan Mgr Sugiyapranata, Ambarawa, Jawa Tengah, Kamis (13/4/2017) sekitar pukul 14.00 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM, AMBARAWA - Pelaku ledakan petasan botol di Gereja Jago Ambarawa, Gofarodin (37) (sebelumnya ditulis Fahrudin) akan menjalani observasi selama sepekan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Dr Amino Gondohutomo, Semarang.

Hasil observasi ini akan menentukan langkah kepolisian dalam menangani peristiwa yang terjadi menjelang perayaan Paskah kemarin.

"Jumat pagi yang bersangkutan kami bawa ke RSJ Dr Amino Gondohutomo Semarang."

"Pihak rumah sakit akan melakukan observasi selama seminggu ke depan," kata Kapolres Semarang AKBP Thirdy Hadmiarso, Sabtu (15/4/2017) pagi.

Thirdy mengungkapkan, Gofarodin pernah dirawat di dua rumah sakit jiwa di Jawa Tengah karena mengalami gangguan jiwa.

Informasi ini diperoleh dari keterangan lima orang saksi dari pihak keluarga dan tetangga Gofarodin.

Keterangan tersebut juga diperkuat dengan diterbitkannya dua kartu pasien.

BERITA TERKAIT

Kartu pasien itu yakni dari RSJ Prof Dr Soerojo Magelang nomor 00098448 dan kartu pasien RSJ Dr Amino Gondohutomo Semarang nomor RMJ-083941 atas nama Gofarodin.

Menurut Thirdy, pihak penyidik Polres Semarang sudah memeriksa Gofarudin.

Namun, tidak banyak keterangan yang bisa digali lantaran keterangannya selalu berubah-ubah.

"Keterangannya berbelit-belit dan banyak memilih diam," ucap Thirdy.

Sebelumnya Kapolres Semarang menegaskan bahwa insiden ledakan di Gereja Jago Ambarawa, Kamis (13/4/2017) sekitar jam 14.00 WIB bukan bom molotov melainkan petasan.

Pelaku dibekuk petugas patroli beberapa saat setelah ledakan terjadi. (Kompas.com/Kontributor Ungaran, Syahrul Munir)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas