Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BKSDA Jateng Ajak Masyarakat Lindungi Satwa Terancam Punah

BKSDA Jawa Tengah membentuk forum bersama bertujuan melestarikan satwa dilindungi terancam punah di Pekalongan, Rabu (19/4/2017).

Penulis: Muh Radlis
Editor: Y Gustaman
zoom-in BKSDA Jateng Ajak Masyarakat Lindungi Satwa Terancam Punah
SURYA/SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
PENJUALAN ELANG - Petugas menunjukan Elang Jawa (Spizaetus Bartelz) dalam gelar barang bukti tindak pidana konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya di Polda Jawa Timur, Surabaya, Senin (6/7). Sebanyak 12 burung Elang berhasil diamankan dari pelaku penjualan burung elang melalui media sosial yaitu: seekor Elang Brontok (Nisaetus Cirrhatus), seekor Elang Laut Perut Putih (Haliaeestus leugaster), 6 ekor Alap Alap Sapi (Falco moluccensis), 2 ekor anak Elang, seekor Elang Jawa (Spizaetus Bartelz) dan 2 ekor Elang Laut dalam keadaan mati. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ 

Laporan Wartawan Tribun Jateng, Muh Radlis

TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - BKSDA Jawa Tengah membentuk forum bersama bertujuan melestarikan satwa dilindungi terancam punah di Pekalongan, Rabu (19/4/2017).

Pembentukan forum bernama Forum Kolaborasi Peduli Pelestarian Satwa Prioritas Terancam Punah Kabupaten Pekalongan ini dilaksanakan di Hotel Sahid Mandarin, Kota Pekalongan.

Kepala BKSDA Jateng Suharman mengatakan berdasarkan keputusan Dirjen KSDAE nomor SK 180/IV-KH/2015, ditetapkan 25 satwa terancam punah prioritas untuk ditingkatkan populasinya pada 2015 hingga 2019.

Untuk di Jawa Tengah, terdapat tiga jenis hewan terancam punah dari 25 hewan yang ditetapkan oleh Dirjen KSDAE.

Seekor Owa atau Hylobates Moloch Jawa bertengger bersama anaknya di salah satu kandang di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa The Aspinall Foundation, kawasan hutan lindung Gunung Tikukur, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (31/12016). Berdasarkan data sensus terakhir pada 2013 diketahui bahwa populasi Owa Jawa di alam berkisar antara 2.140 sampai 5.310 ekor dengan tingkat ancaman kepunahan tinggi. Jumlah Owa Jawa terus berkurang tiap tahun akibat aktivitas perusakan hutan dan perburuan liar. Selain itu, sifat alamiah Owa Jawa yang bersifat monogami dan hanya melahirkan satu bayi tiap tiga tahun, makin mengancam keberadaanya. TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY
Seekor Owa atau Hylobates Moloch Jawa bertengger bersama anaknya di salah satu kandang di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa The Aspinall Foundation, kawasan hutan lindung Gunung Tikukur, Ciwidey, Kabupaten Bandung, Minggu (31/12016). Berdasarkan data sensus terakhir pada 2013 diketahui bahwa populasi Owa Jawa di alam berkisar antara 2.140 sampai 5.310 ekor dengan tingkat ancaman kepunahan tinggi. Jumlah Owa Jawa terus berkurang tiap tahun akibat aktivitas perusakan hutan dan perburuan liar. Selain itu, sifat alamiah Owa Jawa yang bersifat monogami dan hanya melahirkan satu bayi tiap tiga tahun, makin mengancam keberadaanya. TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY (TRIBUN JABAR/BUKBIS CANDRA ISMET BEY)

"Ada Elang Jawa, Owa Jawa dan Macan Tutul. Di Kabupaten Pekalongan, ada dua jenis yakni Elang Jawa dan Owa Jawa," ungkap Suharman.

Suharman mengatakan beberapa faktor yang membuat spesies tersebut terancam punah yakni sebaran yang terbatas, perburuan liar, degradasi habitat dan faktor lainnya.

BERITA REKOMENDASI

"Untuk Owa Jawa dan Elang Jawa berdasarkan site monitoring di Kabupaten Pekalongan berada di Hutan Lindung Petungkriyono dan Hutan Lindung Linggoasri," ia menambahkan.

Hutan Lindung tersebut di luar kawasan konservasi yang dikelola oleh Perum Perhutani. "Ada beberapa spesies yang hidup di hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani," kata dia.

Suharman mengajak seluruh elemen untuk bersama sama bergabung dalam forum ini untuk meningkatkan sinergitas program kerja dalam rangka konservasi Owa dan Elang Jawa.

"Forum ini nanti akan di-SK-kan oleh Gubernur Jawa Tengah sehingga jelas siapa bertugas apa. Nanti akan melibatkan juga dari kepolisian dan akademisi serta pemerhati satwa terancam punah," ucap Suharman.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas