Warga Diduga Korban Pemukulan Oknum Pomal Sudah Membaik
Satu dari dua korban pengeroyokan diduga oleh oknum POMAL di depan warkop Jalan Satando, Makassar, Selasa (18/4/2017), mulai membaik.
Penulis: Fahrizal Syam
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Satu dari dua korban pengeroyokan diduga oleh oknum POMAL di depan warkop Jalan Satando, Makassar, Selasa (18/4/2017), mulai membaik.
Saharuddin mengatakan ayahnya, H Said, sudah keluar Rumah Sakit Siloam Makassar dan memilih menjalani perawatan di rumah.
"Sementara saya meminta untuk dirawat di rumah saja karena badan dan muka masih lebam-lebam. Kebetulan di rumah juga ada acara," ucap Saharuddin, Rabu (19/4/2017).
Anggota DPRD Makassar itu telah melapor ke POM terkait penganiayaan oknum anggota TNI AL yang diduga memukuli ayahnya. Tindakan anggota TNI AL tersebut sudah melanggar HAM dan sangat tidak dibenarkan.
"Ayah saya an bukan pencuri, bukan teroris, cuma masalah perparkiran kok sampai ada korban masuk rumah sakit, kan tidak masuk akal," tambah dia.
Puluhan anggota POMAL menertibkan parkir kendaraan di depan Warkop Dottoro di ujung Tol Reformasi, Jalan Satando Raya, Selasa (18/4/2017).
Beberapa warga Satando Raya di lokasi mengatakan, ada anggota TNI AL yang memukul beberapa warga di lokasi tersebut.
"Saya tidak hitung berapa jumlahnya, tapi mereka banyak yang datang dan langsung memukul orang yang parkir motor," ungkap warga yang enggan menyebut identitasnya.
Dua orang dirawat di rumah sakit akibat kejadian itu yakni Salim Mamma yang merupakan Wakil Ketua PWI Sulsel dan warga sipil lain HM Said.
Membantah
Danlantamal VI Makassar, Laksma TNI Yusup, membantah anggotanya memukuli warga sipil yang mengakibatkan dua orang harus dirawat di rumah sakit.
"Kami ingin meluruskan nggota tak melakukan pemukulan. Kami hanya mencoba menertibkan parkir liar di lokasi tersebut," ujar Yusup saat konfrensi pers di kantornya.
"Kami juga mau ajak yang bersangkutan (Salim Mamma) ke markas untuk bicara baik-baik, tapi dia malah menuding anggota mau menangkap," ungkap Yusup.