Pengakuan Seniman Tato yang Jadi Anggota Dewan: Seperti Dapat Durian Runtuh
Ketika seniman tato menjadi anggota dewan, ia tetap tampil apa adanya. Meski begitu dunianya merajah tak akan ia tinggalkan.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Argawa
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Lengan panjang putih tergulung segera tampak tato puspawarna dan bentuk mendominasi permukaan kulit I Made Bugiarta yang tetap tampil sederhana.
Namanya juga seniman tato tentu saja bertato. Pada Selasa (25/4/2017), ia dilantik sebagai anggota DPRD Tabanan, Bali, menggantikan I Made Sudiarta yang meninggal lima bulan lalu.
Bugiarta yang lahir di Tabanan pada 1 Februari 1971 ini adalah politikus Partai Gerindra. Pelantikannya sebagai anggota dewan berlangsung di ruang sidang utama DPRD Tabanan.
Sehari-hari Bugiarta dikenal sebagai seniman tato dan memiliki sebuah studio bernama Demon Tattoo di Jalan Arjuna, Legian, Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
“Saya tidak menyangka. Ini seperti dapat durian runtuh,” ucap Bugiarta saat ditemui di ruangan Wakil Ketua DPRD Tabanan, Sri Labantari.
Pada Pemilu Legislatif 2014 lalu, peringkat perolehan suara Bugiarta hanya berselisih sedikit di bawah I Made Sudiarta.
Ketika Sudiarta berhalangan tetap sebagai anggota DPRD, Bugiarta pun menggantikannya. Sang ayah, I Ketut Rimbia, menjadi orang yang menginsipirasi Bugiarta terjun ke politik.
“Saya diajak bergabung ke Partai Gerindra oleh ketua partai Made Pasek Mika Wijaya pada 2012. Ya saya siap saja,” aku dia.
Pria asal Banjar Tegal Temu Kaja, Desa Tibubiu, Kecamatan Kerambitan, ini telah bergelut dengan seni merajah tubuh sejak duduk di bangku sekolah menengah atas.
Tidak ada persoalan sama sekali baginya sebagai pembuat tato menjadi wakil rakyat. Alumnus SMA TP 45 Tabanan itu mengakui memang masih ada cap negatif terhadap orang bertato, tapi stigma itu lambat laun memudar.
“Tato bukanlah kriminal, ini seni. Puluhan tahun saya membuat tato, yang saya rasakan justru orang bertato memiliki jiwa lebih bersahabat,” jelas Bugiarta.
Sebelum membuka usaha tatonya Bugiarta sempat berkerja dengan seniman tato asal Austria bernama Bernie Luther mulai 1993 hingga 2003.
Berbekal pengalaman, Bugiarta memberanikan mendirikan studio tatonya, Demon Tattoo, nama yang diberikan mantan bosnya. "Di Austria juga ada Demon Tattoo,” kata da.