Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Oknum Polisi Mengaku dari Polda Metro Jaya Tantang Kapolda Sumsel

Oknum polisi mengaku dari Polda Metro Jaya menghalangi kerja wartawan di Palembang, sambil menantang Kabud Humas dan Kapolda Sumsel.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Oknum Polisi Mengaku dari Polda Metro Jaya Tantang Kapolda Sumsel
WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Sejumlah wartawan melnaburkan bunga mengecam aksi kekerasan terhadap wartawan di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat (14/11/2014). Mereka yang tergabung dalam Pewarta Foto Indonesia, Poros Wartawan Jakarta, dan sejumlah wartawan Jakarta melayangkan protes keras atas tindakan aparat kepolisian yang telah dengan sengaja melakukan aksi kekerasan terhadap sejumlah jurnalis yang meliput demonstrasi massa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Makasar Kamis, (13/11). Warta Kota/angga bhagya nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan oknum polisi dari Polda Metro Jaya beberapa waktu masih menyisahkan cerita tersendiri.

Terungkap oknum berpangkat brigadir sempat menantang Kapolda Sumsel.

Pada 10 Mei lalu sekitar pukul 10.00 WIB, wartawan Polresta Palembang mendapatkan informasi adanya pengerebekan di Jalan Bungaran I, Kecamatan SU I, Palembang.

Salah satu wartawan, yakni David dari MNC TV menghubungi salah satu anggota kepolisian dan membenarkan adanya pengerebekan tersebut.

Sebanyak enam wartawan di antaranya Sri dari Tribun Sumsel, David dari MNC, Dian dari Sumatera Ekspres, Deni dari Korkit, Aji dari Pal TV, Yudi dari Kompas TV dan Sadam dari RMOL Sumsel mendatangi TKP dengan mengendarai mobil.

Ketika sampai di lokasi sekitar pukul 12.00 WIB, wartawan mencoba merekam dan mengambil foto dari dalam mobil.

Kemudian datanglah oknum anggota polisi yang menghampiri mobil lalu marah-marah dan meminta menghapus gambar dan video milik Sri Tribun Sumsel.

Berita Rekomendasi

Oknum anggota Polisi yang mengaku dari Polda Metro Jaya itu pun langsung menghapus foto dan video yang direkam saat di TKP.

Mengetahui itu, David menjelaskan maksud peliputan dan identitas para wartawan.

"Sambil bawa HP Sri, dia marah-marah, nyolot segala dan bilang tidak boleh meliput. Setelah foto dan video dihapus, baru HP itu diberikan," ujar David.

Begitu wartawan ingin konfirmasi dengan Kabid Humas Polda Sumsel terkait pelarangan itu, oknum tersebut justru melayangkan tantangan.

"Dia bilang, 'Sini Kabid Humas, suruh menghadap saya, enggak usah ditelepon. Kapolda juga bila perlu,'" ujar oknum tadi ditirukan David.


Para anggota kepolisian lainnya sempat meredam persitegangan antara si oknum dengan wartawan, serta menyuruh wartawan untuk menunggu di Polresta Palembang saja.

Kemudian wartawan menuju ke Polresta dan sekitar pukul 13.00 WIB, datanglah mobil tersebut. Ketika hendak mengambil foto di Polresta Palembang, oknum tadi kembali menghalangi wartawan dan sempat bersitegang lagi.

Halaman
123
Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas