Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Besok 49.305 Siswa SD/MI di DIY Ikut USBN

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY mulai mendistribusikan soal Ujian Sekolah Bertaraf Nasional (USBN) bagi siswa SD/MI.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Besok 49.305 Siswa SD/MI di DIY Ikut USBN
Tribun Jogja/Kurniatul Hidayah
Suasana sekolah saat ujian nasional berlangsung di SMAN 1 Yogyakarta, Senin (4/4/2016). TRIBUN JOGJA/KURNIATUL HIDAYAH 

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY mulai mendistribusikan soal Ujian Sekolah Bertaraf Nasional (USBN) bagi siswa SD/MI, Sabtu (13/5/2017).

Sebanyak 49.305 siswa akan mengikuti ujian yang berlangsung pada 15 hingga 17 Mei besok.

Ribuan soal sejak Sabtu pagi mulai didistribusikan ke beberapa Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan Dinas Pendidikan tingkat kabupaten-kota.

Proses pendistribusian diawali dengan apel yang dipimpin oleh Kepala Disdikpora DIY, Kadarmanta Baskara Aji.

Soal tersebut nantinya akan dibagikan ke 1.888 SD dan 164 Madrasah Ibtidaiyah di seluruh wilayah DIY.

"Yang di Kota Yogyakarta kita distribusikan ke 68 titik UPT dan ke dinas pendidikan daerah masing-masing, pendistribusian juga dikawal ketat oleh pihak kepolisian," ujar Aji, Sabtu (13/5/2017).

USBN digelar serentak pada 15-17 Mei dengan mengujikan tiga mata pelajaran, yakni Bahasa Indonesia, Matematika, dan IPA.

Berita Rekomendasi

Baca: Bocah 11 Tahun Tergolek Lemah di RS, Mengaku Dicabuli Pengasuh Pondok Pesantren

USBN kali ini masih dilakukan secara manual alias tertulis. Namun diharapkan, bila sumber daya memenuhi, DIY bisa melakukan USBN berbasis komputer layaknya ujian tingkat SMP dan SMA.

USBN kali ini diikuti 65 siswa peserta dari sekolah luar biasa dan lima peserta inklusi di sekolah formal.

Aji menjelaskan, peserta inklusi semuanya adalah peserta low vision, sehingga soal diberikan khusus berupa pembesaran huruf dan angka, serta penambahan waktu hingga 20 menit.

Ia menambahkan, soal-soal dalam USBN dibuat sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan kisi-kisi dari mata pelajaran yang diberikan di sekolah.

Aji mengatakan, waktu di sekolah sebenarnya adalah sekadar pengayaan atau pengembangan potensi siswa.

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas