Menakar Ambisi Dua Bupati Asal PDI Perjuangan di Pilkada Jateng
Dua pimpinan daerah berbeda pendapat ditanya peluang mereka maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah pada 2018.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Suharno
TRIBUNNEWS.COM, UNGARAN - Dua pimpinan daerah berbeda pendapat ditanya peluang mereka maju dalam Pemilihan Kepala Daerah Jawa Tengah pada 2018.
Hal tersebut terjadi saat Bupati Semarang, Mundjirin, dan Bupati Kudus, Musthofa, ditanyai wartawan terkait peluang mereka memimpin Jateng ke depan.
Bupati Musthofa mengatakan siap jika mendapatkan rekomendasi dari partai pengusungnya yaitu PDI Perjuangan untuk masuk bursa Pilkada Jateng.
Saat ditemui usai penandatanganan MoU dengan Pemkab Semarang di Pendopo Bupati Semarang, Musthofa mengatakan dirinya masih menunggu rekomendasi tersebut.
"Saya sebagai petugas partai tentunya harus menunggu apa yang diputuskan ketua umum (PDI Perjuangan). Kami masih menunggu rekomendasi (bakal calon gubernur)," ujar Musthofa pada Selasa (16/5/2017).
Musthofa, yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kudus, mengatakan selama ini popularitas yang ia bangun bukan tanpa dibarengi kualitas.
"Popularitas itu tentunya dengan kualitas. Ini bukan untuk kepopularitasan saya, namun ini sebagai bentuk kerja yang kami tunjukkan jika Kudus bisa menjadi seperti ini," sambung dia.
Apabila bentuk kesuksesan dirinya dalam memimpin Kudus menjadi sebuah legitimasi dan ia mendapat rekomendasi, hal tersebut menurutnya hal yang wajar.
"Soal nanti itu sebagai bentuk legitimasi itu sah-sah saja," kata dia.
Jika rekomendasi bakal calon Gubernur Jateng yang diusung partai berlambang banteng moncong putih ini tidak jatuh kepadanya, Musthofa mengaku tidak ada masalah.
"Kalaupun nantinya tidak jatuh ke saya tidak ada masalah dan saya akan tetap loyal dengan PDI Perjuangan," sambung dia.
Di sisi lain, Bupati Mundjirin mengatakan tidak berani bermimpi untuk menjadi bakal calon gubernur Jateng yang diusung PDI Perjuangan.
Mundjirin memaparkan dalam rapat DPD PDI Perjuangan Jateng beberapa waktu lalu, namanya tidak disebut untuk bisa ikut bursa bakal calon gubernur Jateng 2018.
"Saya tidak berpikir ke sana. Yang disebut saat itu Pak Hendrar Prihadi (Wali Kota Semarang), Pak Ganjar Pranowo (Gubernur Jateng), Pak Heru Sudjatmoko (Wakil Gubernur Jateng), dan Pak Musthofa (Bupati Kudus). Nama saya tidak ada," ungkap dia.