Pantai Cemara di Jambi Masuk Jalur Migrasi Burung Dunia
Dari sembilan jalur burung migran dunia, pantai Cemara satu dari dua pantai di Sumatera yang masuk dalam East Asian-Australian Flyway.
Penulis: Dedi Nurdin
Editor: Y Gustaman
Ini dia potensi alam hutan cemara yang belum banyak diketahui
Laporan Wartawan Tribun Jambi, Dedi Nurdin
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Luas pantai Cemara sekitar 400 hektare menyimpan kekayaan alam yang layak diakui sebagai ikon Jambi, terutama Kabupaten Tanjung Jabung Timur.
Pantai Cemara masuk dalam peta rute migrasi burung pantai dunia. Dari sembilan jalur burung migran dunia, pantai Cemara satu dari dua pantai di Sumatera yang masuk dalam East Asian-Australian Flyway.
Dari berbagai jenis burung pantai yang tersebar di dunia sekitar 30 jenis burung setiap tahunnya terpantau melakukan imigrasi ke kawasan pantai Cemara.
Tiga jenis di antaranya masuk kategori dilindungi menurut IUCN, yakni Trinil Nordmann, Trinil Lumpur Asia dan Gajahan Timur.
Pantai Cemara memiliki keunikan yang jarang ditemukan di daerah lain karena merupakan gabungan hutan rawa gambut dan hutan rawa air tawar.
Peneliti burung Iwan Londo mengatakan hasil penelitian Silvius pada 1984-1986 tercatat 28 jenis burung pantai hidup di pantai Cemara, empat di antaranya tidak teramati.
"Namun empat jenis ini teramati oleh tim Wildlife Conservation Society Indonesia Program (WCS-IP) tahun 2010-2012 dan sebaliknya lima jenis tidak teramati oleh Sivis," kata Iwan.
"Masih banyak yang perlu diteliti di Cemara yang belum teramati. Ini adalah laboratorium alami, sangat disayangkan kalau kita penduduk lokal sendiri tidak melakukan itu. Kita jauh-jauh keluar daerah sementara laboratorium di daerah sendiri ada," ia menambahkan.