Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Motif Lima Mahasiswa Pemasang Poster Garudaku Kafir Masih Didalami

Kasus penempelan poster Garudaku Kafir di gedung FISIP Unversitas DIponegoro terus didalami jajaran Reskrim Polrestabes Semarang.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Motif Lima Mahasiswa Pemasang Poster Garudaku Kafir Masih Didalami
Istimewa
Garudaku Kafir 

Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Kasus penempelan poster Garudaku Kafir di gedung FISIP Unversitas DIponegoro terus didalami jajaran Reskrim Polrestabes Semarang.

"Saya belum bisa omong karena belum dapat laporan hasil pemeriksaan. Saya masih tugas di Pemalang," ujar Kapolrestabes Semarang, Kombes Abioso Seno Aji, Rabu (24/5/2017).

Abi, sapaannya, memaparkan proses pemeriksaan lima mahasiswa Undip Semarang penempel poster tersebut perlu ketelitian lebih.

"Kami ingin mengungkap latarbelakang mereka, tugas masing-masing pelaku. Bertentangan dengan Pancasila atau tidak," dia menambahkan.

Baca: Lima Mahasiswa Penempel Poster Garudaku Kafir Masih Diperiksa

Baca: Apa Status Hukum Mahasiswa Penempel Poster Garuda Ku Kafir, Ini Kata Polisi

Berita Rekomendasi

Baca: Mahasiswa Pemasang Poster Garudaku Kafir Menyesali Perbuatannya

Baca: Terungkap Pengakuan Pemasang Poster Garudaku Kafir di FISIP Undip

Baca: Polisi: Mustahil Poster Garuda Ku Kafir di Undip Semarang Dipasang Hantu

Dia berencana mempublikasikan kasus itu bersama jajaran rektorat Undip bila pemeriksaan sudah usai.

Rektor Undip, Yos Johan Utama, melarang semua pihak menyebarkan ajaran-ajaran yang anti-Pancasila di kampus.

"Dengan tegas saya melarang penyebaran ajaran apapun yang bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945," jelas Yos, dalam konferensi pers pada Senin (22/5/2017) lalu.

Yos menuturkan dalam waktu dekat akan mengumpulkan semua Unit Kegiatan Mahasiswa di Undip Semarang dalam rangka menanamkan kembali nilai-nilai Pancasila.

Terkait dengan pemasangan poster 'Garudaku Kafir', pelaku yang diketahui berjumlah lima mahasiswa saat ini sedang diperiksa secara internal.

"Ada empat laki-laki dan satu perempuan. Diduga konseptor berinisial AMM. Kami adakan sidang di lingkungan kampus," ungkap dia.

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas