Seorang Bocah 12 Tahun Asal Wonosobo Rawat Ayahnya Yang Lumpuh
Tangan mungil Agus Makmun (12) cekatan saat merawat ayahnya, Mahyono (40) yang terbaring sakit di dipan beralas tikar
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribun Jateng Khoirul Muzakki
TRIBUNNEWS.COM, WONOSOBO - Tangan mungil Agus Makmun (12) cekatan saat merawat ayahnya, Mahyono (40) yang terbaring sakit di dipan beralas tikar di rumah mereka, RT 3/9, Dusun Boralan, Garung, Wonosobo.
Bocah Kelas 6 Sekolah Dasar (SD) itu baru saja usai membersihkan kotoran di dipan. Mahyono selama ini terpaksa buang hajat di dipan lantaran sakit yang dialaminya.
Bersama pamannya, Makmun membopong Mahyono ke kamar mandi untuk memandikan sang ayah. Setelah itu, Ia lantas mengganti pakaian ayahnya yang kotor dengan pakaian baru dari lemari.
"Saya sayang sekaligus kasihan sama bapak," kata Agus Makmun, Sabtu (27/5/2017).
Makmun ternyata sudah terlatih melakukan pekerjaan beberapa pekerjaan rumah, mulai mencuci pakaian, membersihkan kamar, hingga menyuapi makanan untuk ayahnya.
Makmun kini jadi tumpuan hidup Mahyono yang lumpuh sejak 11 tahun lalu.
Penderitaan keluarga itu bermula ketika 11 tahun silam, Mahyono mengalami insiden saat tengah berladang. Ia terpelanting ke jurang sedalam sekitar 5 meter.
Akibat peristiwa itu, separuh badannya seketika tak dapat digerakkan.
Mahyono sempat dibawa ke rumah sakit Ortopedi Solo, namun tak juga memperoleh kesembuhan.
Keluarga akhirnya memutuskan membawa Mahyono pulang dan merawatnya di rumah. Karena ketiadaan biaya, Mahyono selama ini hanya berobat alternatif untuk kesembuhan penyakitnya.
"Saya tidak punya jaminan kesehatan, tidak ada biaya. Jadi dirawat di rumah saja," ucapnya.
Sang istri sempat mendampingi dan merawat Mahyono selama 5 bulan.
Entah kenapa, istri Mahyono kemudian memilih meninggalkan suami dan kedua anaknya tanpa pamitan.
Kala itu, Agus Makmun masih berusia 17 bulan dan baru bisa berjalan.
Sementara kakaknya, Hanafi masih berumur 4 tahun. Hati Mahyono remuk redam.
Ia tak habis pikir, istrinya tega meninggalkannya dalam kondisi demikian.
Sementara kedua balitanya masih butuh kasih sayang orangtua.
"Saya sempat berharap istri saya pulang dan mengurusi anaknya. Tapi ternyata ada kabar dia sudah menikah lagi," ujar dia.
Hanafi kemudian diasuh oleh kakek dan neneknya di kampung sebelah.
Sementara Makmun tetap tinggal bersama Mahyono.
Semenjak ditinggal istri, Mahyono dirawat oleh ibunya. Untuk urusan makan, ia bergantung belas kasih adiknya yang tinggal bersebelahan.
Beberapa tahun terakhir ini, Makmun menggantikan peran neneknya yang telah renta untuk merawat ayahnya.