Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Diduga Takut Operasi Hernia, Bapak Ini Pilih Gantung Diri

Joni Iskandar (75) memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya di Palembang, Sumatera Selatan.

Editor: Y Gustaman
zoom-in Diduga Takut Operasi Hernia, Bapak Ini Pilih Gantung Diri
net
Ilustrasi Gantung Diri 

Laporan Wartawan Sriwijaya Post, Darwin Sepriansyah

TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Joni Iskandar (75) memilih mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di rumahnya di Palembang, Sumatera Selatan.

Diduga alasan korban bunuh diri akibat sakit hernia yang dideritanya.

"Bapak mengeluh sakit dan sudah diperiksa dokter. Kemungkinan hernia dan disarankan dioperasi," kata Iwan (38), anak sulung korban ketika ditemui di rumah duka.

Iwan terakhir berkomunikasi dengan ayahnya pada Sabtu (3/6/2017), menanyakan perihal sakit yang dideritanya.

Hasil pembicaraan disepakati pihak keluarga akan membawa korban untuk operasi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang, Senin (5/6/2017).

Sebelum hal itu terlaksana, tiba-tiba Iwan mendapat kabar ayahnya tewas gantung diri.

Berita Rekomendasi

"Kemarin sudah bicara dengan bapak dan saya bilang dari pada kita nahan sakitnya lama, lemak kita sakit sekali (dioperasi). Tapi hari ini malah dapat kabar, bapak gantung diri," ucap dia.

Iwan menduga-duga mungkin sang ayah takut dioperasi atau tidak ingin menyusahkan anak-anaknya.

Pantauan Sripo, Jonni tergantung dengan leher terlilit sprei di rangka atap.

Satu kakinya menjuntai di atas lantai dan satunya lagi tertekuk di meja.

Korban pertama kali ditemukan istrinya, Fatimah Binti Aliyas (45), yang pulang dari kerja sebagai pembantu rumah tangga.

Dia curiga melihat rumah tertutup rapat dan terkunci, sedangkan volume televisi sangat besar.

Fatimah mengintip dari lubang kecil di depan pintu dan terlihat olehnya sang suami sudah tergantung di ruangan tengah.

Dia mendobrak pintu sendiri dan langsung menjerit minta tolong kepada warga sekitar.

Namun korban baru diturunkan saat polisi tiba di lokasi, tapi pihak keluarga meminta untuk tak usah lagi divisum.

"Dilihat dari TKP dan keterangan saksi-saksi diduga memang benar gantung diri," kata Kapolsek Kalidoni AKP Yulia Farida didampingi Kanit Reskrim Iptu Herman.

Sumber: Sriwijaya Post
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas