Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dituding Penyebab Warung Sepi, Pemuda 34 Tahun Tenggak Racun dan Mengiris Nadinya

Suyanto (34), warga dusun Hendrosari, Desa Menganti, Kecamatan Gresik, benar-benar kelewat 'baper' atau terlalu terbawa perasaan.

Editor: Sugiyarto
zoom-in Dituding Penyebab Warung Sepi, Pemuda 34 Tahun Tenggak Racun dan Mengiris Nadinya
Istimewa
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Suyanto (34), warga dusun Hendrosari, Desa Menganti, Kecamatan Gresik, benar-benar kelewat 'baper' atau terlalu terbawa perasaan. 

Hanya karena tersinggung saat dituduh menjadi penyebab warung yang dijaganya sepi pembeli, dia nekat hendak mengakhiri hidupnya dengan menenggak obat serangga merek terkemuka.

Tak hanya itu, untuk mempercepat keinginannya mati, Suyanto bahkan menyayat nadi tangannya.

Upaya nekat yang dilakukan Suyanto pada Sabtu (3/6/2017) sore di depan warung di Waduk Lopang Desa Lopang Kecamatan Kembangbahu Lamongan ini sempat menggegerkan warga sekitar waduk.

Aksi Suyanto kali pertama diketahui saksi Sugeng (40) yang sedang melintas di depan warung itu.

Saat itu, Sugeng mendapati korban sudah tergeletak dalam keadaan mulut mengeluarkan busa.

"Saya dekati masih hidup, hanya mulutnya mengeluarkan busa," kata Sugeng.

Berita Rekomendasi

Saksi Sugeng kemudian bergegas memberikan pertolong dengan menghubungi telepon Kanit Reskrim Polsek Kembangbahu, Aipda Arik Untoyo dan menginformasikan kejadian yang dilihatnya itu.

Sembari menunggu kedatangan anggota Polsek Kembangbahu, saksi Sugeng berusah memberikan pertolongan pertama pada korban.

Sesaat kemudian, tiga anggota Polsek Kembangbahu, Aipda Arik Untoyo, KSPK Aiptu Sukirno dan Bripka Syaiful Amin tiba di lokasi untuk mengevakuasi korban dan dirujuk ke Puskesmas Kembangbahu.

Karena peralatan medis yang tidak memadai untuk menangani penderitaan korban, akhirnya Suyanto dirujuk ke RSUD dr Soegiri.

Di ruang IGD ini, korban berhasil diselamatkan dan akhirnya petang itu juga ia minta pulang paksa setelah keluarganya dari Gresik tiba di Rumah Sakit.

Mestinya, secara medis korban harus menjalani rawat inap. Tapi minta pulang paksa.

"Tidak ada kelainan jiwa, masalahnya ketika saya tanya, katanya ia tidak enak dituding pemilik warung sebagai penyebab warung itu sepi," kata salah satu petugas IGD RSUD dr Soegiri saat ditemui Surya, Minggu (4/6/2017).

Saat pulang, korban sepertinya tidak sedang sakit. Jalan sendiri dan mengenakan ganti pakaian serba baru, dari baju hingga sarung yang dikenakan.

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas