Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengusaha Material Tewas Dibacok Kawanan Geng Motor

Pengusaha paruh baya yang cukup disegani di kampungnya itu dikeroyok beramai-ramai di depan tokonya.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pengusaha Material Tewas Dibacok Kawanan Geng Motor
Surya/Ahmad Faisol
Pengusaha material, Ridho (50), saat tiba di UGD Syamrabu Bangkalan, Sabtu (3/6/2017) malam. SURYA/AHMAD FAISOL 

Saat terjadi pengeroyokan dan pembacokan, tidak ada warga yang berani mendekat untuk menolong korban.

Menurut Perawat Puskesmas Konang ini, puas menganiaya, kawanan pemuda tersebut lantas pergi.

Setelah itu, barulah warga mendekat untuk menolong sang pengusaha. Korban lantas diantar warga menggunakan mobil pikap ke puskemas terdekat yang jaraknya sekitar tiga kilometer dari tempat kejadian perkara (TKP).

"Tapi karena lukanya cukup parah, kami lantas merujuknya dengan membawa korban ke rumah sakit agar jiwanya bisa tertolong," tegas si perawat.

Hingga saat ini, jenazah korban masih berada di UGD RSUD Syamrabu Bangkalan.

Baca: Sasikirana Zahrani Asmara, Putri Anjasmara Ini Tak Cuma Cantik Tapi Juga Berprestasi

Belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian atas kejadian tersebut. Surya masih terus berusaha mendapatkan korfirmasi dari pihak terkait.

Berita Rekomendasi

Kasus pengeroyokan yang disertai dengan pembacokan sadis hingga korbannya tewas, juga terjadi 11 Mei 2017 di Kabupaten Bangkalan.

Nasib tragis itu terjadi pada H Dofir (43). Kepala Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan ini tewas mengenaskan setelah dikeroyok dan dibacok sekelompok orang, Kamis (11/5/2017).

Sekujur tubuh Pak Haji yang biasa dipanggil Abah ini mengalami luka parah. Bahkan ususnya sampai keluar dan terburai.

Kejamnya, pembunuhan terhadap si kades dilakukan, sesaat setelah korban turun dari Musala Wakaf, Kampung Paombulan, Desa Karang Gayam, usai menunaikan salat duhur.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, ketika adzan duhur berkumandang, Dofir bergegas menuju Musala wakaf yang lokasinya berada di sekitar di timur SPBU. Dia lantas menunaikan salat duhur empat rakaat.

Usai salat, korban lantas menuju warung yang berada di depan musala. Dia sempat duduk-duduk beberapa saat di warung tersebut.

Nah, saat itulah, tiba-tiba datang sejumlah orang tak dikenal. Tanpa basa basi, gerombolan orang tak dikenal itu langsung mengeluarkan celurit dan menyerang si kades, dengan membabi buta.

Halaman
123
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas