Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banyak yang Ingin Mengadopsi Bayi Prematur yang Ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah

Pelaku pembuangan bayi di Pasar Penebel Senin (29/5/2017), hingga saat ini masih belum menemukan titik terang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Banyak yang Ingin Mengadopsi Bayi Prematur yang Ditemukan di Tempat Pembuangan Sampah
Istimewa
Bayi mungil yang ditemukan pada tumpukan sampah di Pasar Penebel ditempatkan pada ruang inkubator BRSUD Tabanan. Bayi malang tersebut lahir secara prematur. 

TRIBUNNEWS.COM, TABANAN - Pelaku pembuangan bayi di Pasar Penebel Senin (29/5/2017), hingga saat ini masih belum menemukan titik terang.

Polisi telah melakukan penelusuran data perempuan hamil dan pemeriksaan CCTV. Namun hasilnya masih nihil.

"Besar dugaan kami yang membuang bagi berasal dari luar wilayah Penebel. Karena hasil penelusuran anggota ke bidan desa tidak ada kelahiran mencurigakan," kata Kapolsek Penebel, AKP I Nengah Sudiarta, Minggu (4/6/2017).

Dilihat dari perkembangan kasus, polisi meyakini bayi tersebut berasal dari hubungan yang tidak resmi.

Penyidik akan melebarkan penelusuran kasus ini ke luar wilayah Kecamatan Penebel.

Baca: Bayi Prematur Ini Ditemukan Menangis di Tumpukan Sampah

"Anggota masih berusaha, tunggu saja perkembangan lebih lanjut," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Direktur Utama Badan Rumah Sakit Umum Daerah (BRSUD) Tabanan dr Nyoman Susila menyebutkan, saat ini kondisi bayi laki-laki malang itu sudah menunjukkan kemajuan.

Kendati demkian, bayi masih berada dalam inkubator.

"Masih dalam inkubator. Kondisinya juga masih harus steril. Diperkirakan dua hingga tiga pekan berada di inkubator," kata dia.

Susila mengatakan, rumah sakit masih juga menerima permintaan adopsi yang disampaikan langsung. Namun ia menyampaikan agar langsung berurusan dengan Dinas Sosial Tabanan.

Bayi malang tersebut ditemukan di tempat pembuangan sampah di dekat Pasar Penebel Senin (29/5/2017) sekitar pukul 20.30 Wita.


Bayi berjenis kelamin laki-laki itu terlahir prematur dengan berat 2,2 kilogram.

Pihak BRSUD Tabanan memperkirakan bayi tersebut berusia tujuh hingga delapan bulan saat baru dilahirkan dan mengalami gangguan pernapasan serta hipotermia.

Bayi tersebut sudah mendapatkan perawatan intensif.

Susila menyebutkan masih menunggu berat badan bayi naik menjadi tiga kilogram.

"Saat ini beratnya sudah 2,3 kilogram, saat ditemukan 2,2 kilogram," ujarnya.

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas