Bank Jateng Tanggung Iuran BPJS 7.000 Pekerja Informal
Bank Jateng memberi bantuan iuran BPJS Ketenagakerjaan kepada 7.000 pekerja sektor informal di Jateng.
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Jateng, M Nur Huda
TRIBUNNEWS.COM, PEKALONGAN - Bank Jateng memberi bantuan iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan kepada 7.000 pekerja sektor informal di Jateng.
Mereka antara lain berprofesi sebagai tukang parkir, tukang sapu, porter bandara dan stasiun, penggali kubir, tukang becak, serta buruh lepas.
Penyerahan bantuan dilaksanakan secara simbolis oleh Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di Pasar Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Rabu (14/6/2017).
"Selama ini banyak pekerja informal tak punya jaminan kerja. Kami bekerjasama dengan BPJS dan CSR Bank Jateng coba bantu mereka," kata Ganjar.
Sebanyak 7.000 pekerja itu tersebar di antaranya Solo, Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Banyumas, Pekalongan, Cilacap, Kota Magelang, Kota Tegal, dan Klaten.
"Selama ini tidak ada yang menjamin mereka kalau tertimpa kecelakaan atau sakit. Maka kita bantu sebagai stimulus agar ada jaminan kerja," jelas dia.
Ganjar berharap upaya Pemprov Jateng bersama Bank Jateng ini bisa ditiru BUMN dan perusahaan besar lain di provinsi ini.
"Kami beri contoh saja. Kalau banyak yang mengikuti menyalurkan CSR. akan semakin banyak pekerja yang mendapat jaminan kerja," terang politikus PDI Perjuangan ini.
Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno menyatakan, total dana CSR yang dikucurkan senilai Rp 705.600.000.
Dana tersebut untuk membayar iuran BPJS para pekerja selama enam bulan.
"Memang ini sifatnya stimulan. Harapannya setelah enam bulan, mereka bisa membayar iuran sendiri dengan kesadaran meningkatkan keselamatan kerja," papar Supriyatno.