Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengayuh Becak Tersambar Kereta, Iya Bawa Dompet Milik Orang Lain

Hingga saat ini insiden maut kereta api di Jalan A Yani ini telah ditangani Laka Lantas Polrestabes Surabaya.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Pengayuh Becak Tersambar Kereta, Iya Bawa Dompet Milik Orang Lain
facebook
Pengayuh becak tertabrak kereta komuter saat melintas di Simpang Ahmad Yani. 

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Pengayuh becak yang tertabrak kereta api di Jalan Ahmad Yani Surabaya, Selasa (4/7/2017) sekitar pukul 04.20 WIB belum diketahui identitasnya.

Kanit Reskrim Polsek Wonocolo, AKP Arif Suharto mengatakan belum ditemukan identitas milik korban, ia juga mengatakan korban membawa dompet namun ternyata identitas dalam dompet tersebut milik orang lain.

"Identitas di dompet itu milik orang lain yang kemungkinan ditemukan korban karena hilang," ujar Arif.

Hingga saat ini insiden maut kereta api di Jalan A Yani ini telah ditangani Laka Lantas Polrestabes Surabaya.

"Kami sudah mengecek. Selanjutnya diserahkan ke Laka Lantas Polrestabes Surabaya," ujar Arif.

Korban tertabrak kereta api jurusan Surabaya-Porong yang melintas dari arah utara.

Peristiwa tersebut sempat terekam cctv .

Berita Rekomendasi

Sesaat sebelum kejadian, palang pintu kereta tertutup, pengendara sepeda motor berhenti.

Tiba-tiba dari arah barat, seorang laki-laki mendorong becaknya melintasi rel kereta.

Korban menuntun becaknya hingga kemudian dari arah berlawanan, kereta melaju.

Nasib naas, korban tewas di sekitar halte komuer Jemursari.

Terlihat, penjaga palang pintu sempat lari menolong korban namun sayang, nasip naas menimpa korban.

"Menurut cerita saksi mata korban sudah diteriaki, penjaga palang juga berusaha lari menghindarkan korban. Tapi sudah mepet," ujar AKP Arif Suharto saat ditemui di lokasi kejadian.

Arif juga menceritakan masinis, penjaga dan pengendara sepeda motor sempat meneriaki korban.

Korban yang saat itu melamun dan baru sadar ketika kereta sudah mendekat.

"Korban sempat teriak ketika sadar tapi sudah tidak bisa tertolong," ujar Arif. (Tribun Jatim/Nurika Anisa)

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas