Makasau Ditemukan Tak Bernyawa Usai Selamatkan Istri dan Anaknya yang Nyaris Tenggelam
Rosidah selamat dalam musibah perahu ketinting tersebut lantaran diselamatkan oleh suaminya itu, yang belakangan ditemukan meninggal dunia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Muhammad Arfan
TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG SELOR - Rosidah (50) mencoba tegar di depan para keluarga dan kerabatnya di belakang ruang mortuari RSUD Soemarmo Sosroatmodjo, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Rabu (5/7/2017).
Matanya tampak memerah. Dua malam sudah ia tak tidur menanti kabar dan nasib suaminya yang dinyatakan hilang semenjak perahu ketinting yang ia tumpangi tenggelam di perairan Tias, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan pada Senin (3/7/2017) pukul 17.00 Wita.
Rosidah makin pilu. Suami tercintanya bernama Makasau (64) ditemukan warga dalam kondisi meninggal setelah pencarian sehari dua malam.
Rosidah selamat dalam musibah perahu ketinting tersebut lantaran diselamatkan oleh suaminya itu, yang belakangan ditemukan meninggal dunia.
Kepada Tribun Kaltim, Rosidah bercerita, saat perahu terbalik karena kerasnya hantaman gelombang, 8 anggota keluarganya yang turut dalam ketinting tersebut lantas jatuh ke air.
"Saya diselamatkan dulu. Lalu beliau selamatkan anak-anak. Terakhir menantuku bulang, Izza Pak...Izza Pak," tutur Rosidah.
Mendengar hal itu, Makasau lantas kembali menyelam ke air mencari Izza, cucunya berusia 2,5 tahun. Lama ditunggu di permukaan air, Makasau dan Izza tak kunjung muncul.
"Kami mulai khawatir. Kami tidak bisa menyelam. Kami ambil tali dan kain jilbab kami kemudian kami berikat satu sama lain supaya tidak terpisah kalau dihantam gelombang," ujarnya.
Dua jam mengapung di air dibalut rasa cemas lantaran Makasau dan Izza tak kunjung muncul.
Selama dua jam pula mengapung lantaran bala bantuan belum ada datang.
Baca: Tim Evakuasi Helikopter Basarnas Menginap di Lereng Gunung, Gubuk Petani hingga Tenda
"Ada ketinting lewat tetapi mereka di pinggir jadi tidak melihat dan mendengar jelas teriakan kami. Baru petang baru kami dingkut sama speedboat yang lewat," tuturnya.
Rosidah ikhlas suaminya yang berprofesi sebagai Kepala Sekolah SD 06 itu kembali ke pangkuan Ilahi. Semasa hidup dengan Makasau, Rosidah merasakan kebahagiaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.